Terkesan Saat Juara Lomba Olimpiade MIPA Piala Gubernur

Sudibyo, S.Pd, M.Pd

Sudibyo, S.Pd, M.Pd
Meski kini telah jadi seorang pendidik yang kesohor, hanya ada satu memori manis dan kenangan indah yang tak bisa dilupakan Sudibyo SP.d, M.Pd, Kepala Sekolah SD Islam Terpadu Nurul Anshar, Situbondo. Apa itu ? Yoyok-panggilan karib Sudibyo-mengaku selalu teringat saat menjuarai lomba olimpiade MIPA piala Gubernur Jatim, tahun 2005 silam. Ya, dari sanalah, Yoyok kini mulai dikenal sebagai salah satu tenaga ahli pembuat soal matematika yang handal tingkat Kabupaten Situbondo, Provinsi Jatim dan nasional.
Lelaki yang selepas SMA tidak kuliah dan hanya bekerja di pabrik pengalengan udang di Landangan Situbondo itu mengakui tak bisa lepas dari kenangan itu karena di Situbondo kala itu tidak ada seorang pun yang berhasil menjuarai event sebesar itu. Bahkan, kata Yoyok-piala dan piagam penghargaan yang ia ukir dikirab oleh Bupati Situbondo, HM Diaman, kala itu. “Kenangan itu sangat surprise karena saya merasa bangga sebagai pembina SD Islam Terpadu Nurul Anshar yang baru berdiri tahun 1999. Enam tahun setelah itu (2005) sudah menjuarai lomba olimpiade MIPA se-Jatim,” kenang Yoyok.
Bukan hanya terkenal sebagai orang Situbondo yang baru pertama meraih penghargaan fenomenal semata, Yoyok bisa terkenal bak artis karena sekolah tempat ia mengabdi (SD Islam Terpadu Nurul Anshar, red) namanya ikut melambung. Belakangan setelah itu, ungkap Yoyok, ia menjadi langganan berbagai Kecamatan dan Kabupaten Situbondo sebagai pembuat soal-soal ujian sekolah (US). “Hingga saat ini pun, saya tetap menjadi pembina olimpiade dan pembuat soal soal ujian di Kota Santri, Situbondo,” tandas alumni S1 IKIP PGRI Jember itu.
Seiring dengan berjalannya waktu, Provinsi Jatim pun ikut kepincut oleh keahlian mapel (mata pelajaran) matematika yang dikuasai Yoyok. Saat itu juga, Yoyok langsung direkrut menjadi pembuat soal soal ujian matematika oleh Provinsi Jatim. Bahkan saking hebatnya, hingga saat ini Yoyok juga tercatat sebagai pembuat soal soal matematika tingkat nasional. “Senangnya, meski saya bukan guru PNS tetapi bisa mampu menjadi pembuat soal soal matematika tingkat provinsi dan nasional. Terus terang saya terkenal karena matematika, makanya oleh teman teman disebut spesialis matematika. Inilah cikal bakalnya saya terus merintis menjadi guru hingga diangkat menjadi Kasek saat ini,” ujar Yoyok bangga.
Yoyok mengakui, kecerdasan dibidang penguasaan ilmu matematika sudah terasah sejak masih sekolah SD hingga SMA. Namun karena saat itu terbentur oleh ekonomi orang tuanya yang pas-pasan, membuat Yoyok memilih bekerja serabutan. Setelah mampu mengumpulkan uang hasil dari bekerja, Yoyok lalu nekat mendaftar kuliah di IKIP PGRI Jember dengan memilih jurusan matematika. “Terus terang saya meniti karier sampai tingkat kabupaten, provinsi dan nasional ini dari nol,” pungkas Yoyok. [awi]

Tags: