Kesenjangan Legislatif dan Eksekutif Melebar

gedung dewan surabayaDPRD Surabaya,Bhirawa
Kritik tajam dilontarkan Ketua Fraksi Golkar, Ayu Pratiwi atas kesenjangan antara legislatife dan eksekutif di kota Surabaya. Salah satu kesenjangan tersebut, menurut Ayu, adalah  kegiatan komunikasi di media yang dilakukan Pemkot ternyata anggarannya sangat besar dibandingkan anggaran sejenis di legislatif.
“Seharusnya, eksekutif dan legislatif adalah sepasangan suami istri yang seiring sejalan, bukan malah seperti ini yang seakan-akan malah terkesan saling mengganjal dan saling mempertahankan egonya masing-masing,” ucapnya. (6/10)
Tidak hanya itu, politisi yang lebih akrab di panggil Ayu ini juga menilai bahwa harus ada perbaikan komunikasi antara Eksekutif dan Legeslatif, karena menurutnya masih terkesan adanya kesenjangan yang menyolok.
“Sebelumnya saya memang tidak tahu akar permasalahan sebenarnya, tetapi setelah masuk menjadi anggota dewan dan membaca sejumlah berkasnya, sekarang baru tahu jika antara pemkot dan DPRD itu ada kesenjangan meskipun hal itu tidak diperlihatkan,”tegasnya.
Contoh kongkritnya, Lanjut Ayu, hampir semua kegiatan yang berimbas kepada pencitraan pemkot terutama untuk Wali Kota, itu semua tercover dalam anggaran APBD dengan angka milyaran.
Namun di legislative, lanjutnya tidak terjadi.  Padahal tanggung jawab kepada masyarakat terutama konstituen juga sama. “Ya sebaiknya berimbanglah, kita (legislatif dan eksekutif,red) sama-sama ingin memberitahu masyarakat bahawa kita bekerja ,” terang politikus yang juga ketua FKPPI Surabaya ini.
Merasa diperlakukan tidak sama, Ayu juga menyinggung soal pemberitaan di salah satu media ternama dan berskala nasional yang hanya mengungkap soal keberhasilan dan kebaikan Wali Kota, sementara Legeslatif justru sebalaiknya, menjadi obyek pemberitaan yang selalu miring.
“Pemberitaan di media juga begitu, kenapa hanya soal kunker dewan saja yang selalu menjadi pembahasan, sementara kunker Pemkot yang menurut saya lebih sering tidak pernah diungkap media, dan kenapa kami belum bisa melibatkan media saat melakukan kunker, kami juga pengen kegiatan kunker kami di beritakan, agar masyarakat mengerti apa tujuan kami, bukan seperti yang dituduhkan selama ini,” pintanya.
Sebagai anggota dewan yang baru, Ayu optimis akan bisa memperbaiki soal perimbangan anggaran antara Eksekutif dan Legeslatif karena masih ada kesempatan untuk rapat pembahasan lanjutan soal APBD 2015, dan dirinya juga sepakat untuk melakukan penyesuaian sebagai antisipasi rencana kenaikan harga BBM. [gat]

Keterangan Foto : Gedung dewan surabaya. [gat/bhirawa]

Tags: