Terlibat Baku Tembak, Terduga Teroris Tewas

Petugas Polrestabes Surabaya mengamankan barang bukti dari rumah kontrakan Tri Murtiono di Tambak Medokan Ayu VI Surabaya, Selasa (15,5). [abednego]

Pelaku Mudah Bergaul dengan Tetangga
Surabaya, Bhirawa
Situasi di di Jalan Sikatan, Manukan Wetan, Tandes, Surabaya Selasa petang mendadak mencekam, beberapa personel Densus 88 terlibat baku tembak dengan salah satu warga yang diduga teroris. Dibutuhkan waktu sekitar 30 menit tim Densus 88 Antiteror berhasil menembak mati terduga teroris yang diketahui bernama Teguh itu.
Baku tembak antara polisi dengan terduga teroris Teguh yang diketahui anggota Jamaah Ansharut Daulah (JAD) itu terjadi sekitar pukul 18.50 WIB, yakni kelompok yang berafiliasi dengan ISIS dan diduga berada di balik teror bom yang terjadi di Surabaya.
Saat ini pihak kepolisian sudah memasang police line di sekitar rumah kontrakan Teguh. Sedangkan jenazah Teguh sudah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk dilakukan identifikasi.
Kepala Bidang Humas Polda Jatim, Komisaris Besar Frans Barung membenarkan jika telah terjadi baku tembak di wilayah sekitar Manukan Sikatan, Surabaya Barat sore ini sekitar 17.15 tadi.
Petugas terpaksa menembak terduga teroris karena pelaku melakukan perlawanan. “Tindakan keras sesuai dengan konstitusi. Kejadian seperti yang di Manukan Sikatan, masyarakat menjadi terancam karena wilayah itu cukup padat. Pelaku tewas tertembak,” kata Frans.
Frans menambahkan jika polisi sudah menutup area sekitar baku tembak. “Kita menutup lokasi itu, kami khawatir barang bukti yang di sana membahayakan warga yang di sekitar lokasi. Karena kita berpengalaman melihat data kejadian saat pelaku meninggal dunia pun kami menemukan banyak bom di rumah pelaku,” ujar dia.
Warga Jalan Sikatan, Tandes, Surabaya mengaku baku tembak antara polisi dan terduga teroris baru terhenti setelah setengah jam. “Awalnya jam 5 sore kurang, kemudian belum 5.30 WIB sudah berhenti,” ujar salah seorang warga, A. Rifai, yang mengaku mendengar suara tembakan ketika ditemui di lokasi, Selasa petang (15/5).
Ia mengaku mendengar rentetan suara tembakan dan sekitar setengah jam terhenti, yang kemudian datang banyak polisi untuk mengamankan lokasi.
Salah seorang warga lainnya, Udin, mengaku juga mendengar suara tembakan dan membuat warga sekitar kaget. “Saat itu saya dan teman-teman sedang santai dan minum kopi, tapi ada suara tembakan dan banyak polisi berpakaian preman,” ucapnya.
Suasana di lokasi kejadian, ribuan warga setempat mendekati lokasi kejadian dan membuat sejumlah kampung di Jalan Sikatan tertutup total. Polisi dibantu Satpol PP dan Linmas Pemkot Surabaya mengamankan lokasi dan memasang garis polisi sekitar 100 meter dari lokasi kejadian.

Mudah Bergaul
Berdasarkan keterangan tetangga sebelah kamar, pria yang menjadi target operasi polisi itu biasanya dipanggil dengan nama Pak Teguh. Sedangkan istrinya dipanggil dengan nama Bu Yanti. “Kita sudah bertetangga selama dua tahun. Bu Yanti berjualan arem-arem dan puding,” kata Dwi Setyo yang bertetangga samping kamar yang dikontrak Teguh.
Kata Dwi Setyo, profil Teguh maupun Yanti tak menunjukkan keanehan. Mereka juga bergaul dengan sesama tetangga. Bahkan Dwi Setyo mengaku jika sering bertemu dengan Bu Yanti saat membeli keperluan rumah tangga.
Sementara itu Tim Gegana Brimob Polda Jatim bersama Petugas Polrestabes Surabaya mengamankan barang bukti bom pipa di rumah kontrakan pelaku bom bunuh diri di Mapolrestabes Surabaya, Tri Murtiono di Jl Tambak Medokan Ayu VI.
Barang bukti bom yang ditemukan usai dilakukan penggeledahan oleh Tim Densus 88 Anti Teror sejak pukul 10.30 siang, langsung dilakukan peledakkan atau disposal. Pelaksanaan disposal dilakukan di Lapangan Latihan Militer Kodim Surabaya Timur yang berada di sekitar taman konservasi hutan mangrove Gununganyar Surabaya.
“Pola peledakkan bom berdaya ledak tinggi ini dengan cara dikubur di dalam tanah dengan kedalaman tertentu. Lalu ditimbun menggunakan pasir. Dikubur dengan ditutup pasir, karena polanya seperti itu,” kata Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Rudi Setiawan saat meninjau langsung proses peledakkan, Selasa (15/5).
Sejumlah alat berat terlibat dalam proses disposal ini, yakni sebuah eskavator, dua truk dan mobil Dinas kebakaran Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. Puluhan anggota kepolisian Polsek Rungkut, Satpol PP dan Linmas Pemkot Surabaya terlibat dalam pengamanan di lokasi peledakkan.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera menjelaskan, disposal dilakukan mulai pukul 11.00-13.15 WIB. Adapun bom yang diledakkan berasal dari tiga tempat. Pertama, bom di rumah Dita Oepriyanto otak pelaku bom tiga gereja di Surabaya.
Di rumah Dita di daerah Wonorejo Rungkut, lanjut Barung, ditemukan bahan peledak dan tiga bom aktif. Ditemukan pula bahan dasar pembuat bom, antara lain senapan angin, rangkaian elektronik penyambung batrei dan kabel, serta bom pipa siap pakai 15 buah dan bom aktif di ransel ada tiga buah.
Di TKP kedua, yakni rumah kontrakan Tri Murtiono di Tambak Medokan Ayu VI ditemukan empat bom pipa siap ledak. Bom aktif 2 dan kabel baterai serta detonator. Ditemukan pula peralatan timbangan yang digunakan untuk tentukan kadarnya.
Sedangkan TKP ketiga, di rumah Anton Ferdiantono di Rusunawa Wonocolo Sidoarjo ditemukan satu bom aktif serta bahan dasar pembuatan bom. “Dari tiga TKP ini, sebagian barang bukti didisposal. Dan keseluruhan berjalan aman dan lancar. Sementara sisa bom lainya kami simpan di Mako Brimob Taman, Sidoarjo untuk dijadikan barang bukti,” ucapnya. [bed]

Tags: