Terminal BBM Terbakar, Pertamina Jamin Pasokan

Divisi dari HSSE (Health,  Safety, Security & Environment) Pertamina saat melakukan pemadaman.

Divisi dari HSSE (Health, Safety, Security & Environment) Pertamina saat melakukan pemadaman.

Tuban, Bhirawa
Peristiwa hampir bersamaan, yakni terjadi flash di area bundwall tanki No. 7 yang berisi Premium di Terminal BBM Tuban (23/3) sekitar pukul 08.45 Wib dan aksi mogok AMT (Awak Mobil Tanki) di Terminal BBM Surabaya Group yang sempat membuat sejumlah mobil tanki tidak dapat beroperasi.
Akan tetepi peristiwa tersebut dengan sigap dan cepat dapat diatasi oleh tim dari Pertamina. Dalam peristiwa kebakaran meski ada satu orang patah tulang dan satu orang luka bakar, akan tetapi semua korban sudah mendapat penanganan medis.
Begitu juga dengan aksi mogok AMT di Terminal BBM Surabaya Group, dengan bantuan 30 personil TNI AD yang mengendarai mobil tanki semua dapat tetap beroperasi serta kembali berjalan normal serta tidak ada kekosongan BBM yang terjadi di SPBU dan penjualan di SPBU dalam simulasi keadaan darurat yang dilakukan Pertamina Marketing Operation Region V (23/3).
“Penyaluran BBM merupakan prioritas kami agar masyarakat tetap bisa mendapatkan BBM untuk kegiatan sehari-hari. Pada saat yang bersamaan, kami tetap berupaya melakukan pemadaman  kebakaran di tanki BBM di TBBM Tuban,” kata GM Marketing Operation Region V Ageng Giriyono (23/3).
Ageng Giriyono yang mengambil alih komando penanggulangan kondisi darurat dan penyaluran BBM melalui jalur alternatif, meski terjadi kebakaran di TBBM Tuban dan unjuk rasa di TBBM Surabaya Group, Pertamina menjamin penyaluran BBM tetap terkendali dengan melakukan pengalihan ke empat TBBM lainnya di Jawa Timur.
“Penyaluran BBM merupakan prioritas kami agar masyarakat tetap bisa mendapatkan BBM untuk kegiatan sehari-hari. Pada saat yang bersamaan, kami tetap berupaya melakukan pemadaman  kebakaran di tanki BBM di TBBM Tuban,” terang Ageng Giriyono (23/3).
Sementara itu, Heppy Wulansari, Area Manager Communication & Relation Pertamina Region V dalam Simulasi ini merupakan latihan rutin yang dilakukan oleh Pertamina untuk mengantisipasi berbagai kondisi darurat terutama di wilayah operasional.
“Simulasi kali ini merupakan yang pertama kali melibatkan dua lokasi sekaligus, apalagi lokasi yang terlibat merupakan dua sarfas utama dalam penyaluran BBM di Jawa Timur dan Indonesia Bagian Timur,” kata Heppy Wulansari.
Lebih lanjut diterangkan, dalam simulasi kali ini melibatkan dua TBBM besar di wilayah Marketing Operation Region V, yaitu TBBM Tuban dan TBBM Surabaya Group, dengan melibatkan puluhan personil dari berbagai divisi mulai dari HSSE (Health,  Safety, Security & Environment), komunikasi, Retail Fuel Marketing, Supply & Distribution, dan sebagainya.
“Hal ini penting karena Pertamina mengelola objek vital nasional terutama BBM dan LPG. Sehingga apabila terjadi keadaan darurat yang sesungguhnya, maka kami harus bisa menanganinya dalam waktu yang cepat dan dengan cara yang tepat agar pelayanan ke masyarakat tidak terganggu,” pungkas Heppy Wulansari. [hud]

Tags: