Terminal Bus Pariwisata Segera Dibangun di Malang

Wendit Kab MalangMalang, Bhirawa
Pemkab Malang dalam waktu dekat ini segera membangun terminal bus khusus di area yang berdekatan dengan kawasan wisata, khususnya lokasi wisata yang sulit diakses dengan kendaraan besar, terutama bus.
“Banyak area wisata di Kabupaten Malang yang tidak bisa diakses menggunakan angkutan bus, sehingga perlu terminal khusus dan wisatawan yang akan menuju lokasi wisata bisa diangkut dengan kendaraan yang lebih kecil, seperti angkutan kota atau kereta kelinci yang disediakan pemerintah atau pihak swasta,” kata Bupati Malang Rendra Kresna di Malang, Minggu (2/11).
Menurut Rendra, area wisata yang perlu terminal khusus bus pariwisata dan keberadaannya mendesak adalah wisata kebun jeruk di Desa Selorejo, Kecamatan Dau karena akses jalannya sangat sempit. Sedangkan untuk pelebaran tidak mungkin dilakukan.
Oleh karena itu, lanjutnya, pembangunan terminal khusus bus pariwisata tersebut menjadi solusi yang tepat. Terminal bus pariwisata itu nanti bisa di Desa Mulyoagung atau Sumbersekar karena lokasinya tidak terlalu jauh dari wisata petik buah jeruk.
Ia mengatakan pembangunan terminal bus pariwisata dan pengadaan angkutan bagi para wisatawan juga menjadi salah satu upaya untuk membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat sekitar, baik dengan usaha jasa angkutan umum berupa mikrolet atau kereta kelinci. Menyinggung pelaksanaan pembangunan terminal bus pariwisata tersebut, Rendra mengatakan sekitar tahun depan atau  2016. “Kalau saya jadi bupati lagi tahun depan, pasti program ini akan kami prioritaskan,” tegas politisi dari Partai Golkar tersebut.
Mengenai kondisi Desa Selorejo yang masuk kategori desa tertinggal, Rendra secara tegas mengatakan bukan, bahkan desa tersebut memiliki potensi cukup besar di bidang pariwisata agro petik buah jeruk dan ke depan bisa dikembangkan menjadi tujuan wisata utama di kawasan Malang barat, selain Bendungan Selorejo dan Coban Rondo serta rafting Kasembon.
Areal lahan tanaman jeruk berbagai jenis di Desa Selorejo tersebut lebih dari 27 hektare, bahkan sebagian petani sudah bekerja sama dengan pemasok buah-buahan ke sejumlah pasar swalayan ternama, seperti Giant dan Hypermart, yakni Sunpride.
Dalam sekali panen, petani bisa meraup pendapatan sebesar Rp 175 juta dan dipotong biaya produksi sekitar Rp 70 juta, petani masih punya keuntungan bersih sekitar Rp 105 juta. “Kita upayakan destinasi wisata agro baru ini bisa dikembangkan, ditata dan dikemas lebih baik lagi agar kesejahteraan petani juga meningkat,” ujar Rendra. [cyn]

Keterangan Foto : Di Wisata Wendit inilah Pemkab Malang berencana membangun terminal dengan harapan bisa mempermudah pengunjung yang menggunakan sarana transportasi bus.

Tags: