Terminal Petikemas Surabaya Berbagi Ilmu Bersama Siswa YPAC

Kepedulian TPS terhadap anak anak kekurangan fisik

Surabaya, Bhirawa
Di tengah kesibukannya yang padat PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS)
tidak lupa akan kewajibannya berbagi ilmu dan kebahagiaan dengan anak anak yang mempunyai kekurangan fisik yang tergabung dalam wadah Yayasan Pendidikan Anak anak Cacat (YPAC) Surabaya.
Hal ini diakui salah seorang anak dari mereka yakni Ryan, dari atas kursi rodanya ia selalu melemparkan senyum bahagia saat rombongan PT.TPS mendatangi asramanya.
Apalagi setelah Berkonsep TPS Mengajar, suasana aula sekolah disulap menjadi suasana pelabuhan, beberapa miniatur kapal, container, truk dan properti kepelabuhanan lainnya menghiasi ruangan tersebut. Anak-anak nampak excited ketika memasuki ruangan tersebut. “Wooww.. ada kapal besar”, celetuk salah satu anak dengan polos dan kagum.
Pada kesempatan tersebut, TPS hadir untuk memberikan materi kepelabuhanan yang dikemas dalam tampilan videografis agar lebih mudah ditangkap oleh anak-anak, serta mendatangkan langsung para pelaksana profesi pada industri kepelabuhanan seperti Pandu, Operator Rubber Tyred Gantry (RTG), Operator Container Crane (CC), Port Security dan petugas lainnya yang semuanya menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) sebagai himbauan bahwa keselamatan adalah yang utama sehingga di Pelabuhan, kita wajib menggunakan APD seperti helm, rompi dan sepatu safety.
Tidak hanya itu, untuk lebih menghibur dan memancing antusiasme anak-anak, beberapa sukarelawan mengenakan kostum tokoh atau karakter yang berhubungan dengan laut, seperti Popeye, Bajak Laut, Nahkoda.
Direktur Keuangan, Budi Satriyo menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan agenda rutin yang kita selenggarakan untuk mendukung dunia Pendidikan sejak dini, utamanya dalam bidang kepelabuhanan. “Kemarin, 17 Juni diperingati sebagai hari Dermaga, sehingga melalui momen tersebut pula kami hadir di sini”, imbuh Budi Satriyo.
Tetapi kali ini konsepnya cukup berbeda, karena segmen kita adalah anak-anak berkebutuhan khusus, yang mana penyampaian materinya pun harus dikemas berbeda dengan materi untuk siswa pada umumnya.
Ini merupakan event pertama yang diselenggarakan TPS untuk mengajar anak-anak dengan kebutuhan khusus, hal ini sejalan dengan program Kementerian BUMN tentang perekrutan pegawai berkebutuhan khusus. Pelindo III dan TPS juga mulai melakukan perekrutan untuk pegawai-pegawai difable, sehingga ini moment yang pas untuk mulai memperkenalkan tentang dunia kepelabuhanan kepada anak-anak berkebutuhan khusus.
“Semoga kegiatan ini dapat memotivasi siswa/i ini, karena dibalik kekhususan mereka, tersimpan hal-hal luar biasa yang dapat memberikan kontribusi bagi bangsa Indonesia kelak”, imbuh Budi Satriyo.
Kegiatan yang diikuti oleh 72 siswa/i YPAC dan 70 orang guru, pengurus yayasan, guru, terapis dan petugas dari sekolah, serta sukarelawan dan manajemen TPS ini, tampak lebih seru dengan tampilan nyanyian dari para siswa/i YPAC. Pada akhir acara juga ada tampilan badut yang sangat menghibur siswa/i YPAC.
Ketua Yayasan YPAC Surabaya, Wiwiek Teddy Ontoseno menyampaikan rasa terima kasihnya atas kepedulian TPS terhadap siswa/i YPAC. “Ini merupakan ilmu pertama yang mereka dapatkan tentang kepelabuhanan, dan anak-anak sangat antusias sekali mengikuti kelas ini, semoga ke depan dapat berlanjut sampai angkatan kelas berikutnya”, ungkap Wiwiek.
Kegiatan ini merupakan salah satu wujud kepedulian TPS utamanya di dunia pendidikan, sekaligus merupakan bagian dalam kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) TPS. Harapannya ke depan kegiatan ini terus berlanjut, tidak hanya untuk sekolah-sekolah pada umumnya saja, tetapi juga untuk sekolah-sekolah luar biasa lainnya, sehingga pendidikan di Indonesia dapat lebih merata.(ma)

Tags: