Ternyata Anggara Sudah Sekolah di Singapura

imagesSidoarjo, Bhirawa
Uang ternyata dapat melumpuhkan hukum. Apalagi kalau melibatkan anak Purn Brigjen membuat hukum menjadi tumpul. Kasus Anggara, anak Purn Brigjen Pol Totok Sudharto, yang terlibat tabrak lari di SMA Hang Tuah 2, pada 5 November 2013 kini tinggal menjadi buah bibir saja.
Anggara bahkan tak pernah merasa pengabnya sel tahanan untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, walaupun kasus tabrak lari itu menimbulkan luka-luka pada korban Setyo Nugroho.
Bahkan informasinya pelaku yang sempat jadi tersangka kini sudah berada di Singapura melanjutkan kuliahnya.
Pihak Kejaksaan Negeri (Kejari) Sidoarjo yang sempat mengembalikan berkas (P18) ke Polres Sidoarjo karena tak lengkap, kini hanya gigit jari saja karena polisi tak segera melengkapi berkas itu. Kejari sudah menagih berkas itu tetapi tak dikunjung diberikan oleh pihak kepolisian.
Menurut sumber Harian Bhirawa, kasus ini tak layak dilanjutkan karena para korban yang dirugikan sudah menerima ganti rugi dari pelaku. Awalnya salah satu korban, Setyo, meminta polisi melanjutkan perkara dengan menolak perdamaian. ”Perkara ini harus lanjut. Masalah mengganti pengobatan,
itu kan sudah kewajiban tersangka,” kata Setyo, karyawan bagian administrasi logistik SMA Hang Tuah 2, Selasa, 5 November 2013.
Menurut Setyo, Anggara harus mempertanggungjawabkan tindakannya sesuai koridor hukum. Setyo menderita cedera sendi kaki kiri akibat ditabrak mobil Honda Jazz bernomor polisi L 177 AY yang dikendarai Anggara.
Setyo juga mengatakan, dirinya telah mengeluarkan uang Rp565 ribu untuk biaya pengobatan di RS Mitra Keluarga. ”Saya bawa kesangkal putung saja. Biayanya lebih murah dan sudah habis Rp1 juta untuk pengobatan,” ujarnya.
Sehingga Setyo berharap, orang tua tersangka, Brigjen Purnawirawan Totok Sudharto, meminta maaf kepada para korban dan mengganti seluruh biaya pengobatan. Namun seiring proses berjalan, Setyo, menerima tawaran damai itu dengan tak meneruskan perkara ini ke polisian.
Anggara berurusan dengan pihak berwajib lantaran menabrak sejumlah siswa SMA Hang Tuah 2. Insiden itu terjadi pada 31 Oktober 2013 pukul 12.30. Tersangka datang ke sekolah itu mengendarai mobil Honda Jazz untuk menjemput kekasihnya, Natasha. Satpam sekolah sudah melarang
Anggara masuk lewat pintu belakang.
Tiba di area parkir, mobil Anggara langsung dikerubungi siswa dan wali murid. Dia menjadi panik dan menginjak pedal gas. Mobil itu bergerak mundur lalu menabrak kerumunan orang. Lalu, Anggara memacu mobilnya untuk meninggalkan halaman sekolah. Namun kendaraannya kembali menghantam orang. [hds]

Tags: