Terobos Perlintasan, KA Sri Tanjung Hantam Xenia, 1 Tewas

Kab.Probolinggo, Bhirawa
Xenia warna putih dengan nopol N 880 NR yang dikemudikan Slamet (52) nekat terobos perlintasan tanpa palang pintu di Desa Jorongan, Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo. Akibatnya, 1 penumpang tewas, setelah mobil dihantam KA Sri Tanjung, Rabu sore 28/3 pukul 17.00 WIB. Sebelah Utara proyek Paspro.
Melaju dari arah timur ke barat. Di dalam mobil itu, ada dua anggota keluarganya, yakni Sri Andayani (52) dan Lilik Hermanus Tyas (55). Oleh warga dan petugas Satlantas, ketiga penumpang mobil kemudian dievakuasi. Mereka dilarikan ke RSUD dr. Moh. Saleh Kota Probolinggo untuk mendapatkan perawatan medis. Sayangnya usaha tim medis rumah sakit tak mampu menyelamatkan nyawa Lilik.
Satu penumpang meninggal dunia di rumah sakit. Sementara yang lain mengalami luka-luka hingga saat ini masih dalam perawatan medis.
Kanit Laka Lantas Satlantas Polres Probolinggo, Ipda. I Nyoman Harayasa, di lokasi kejadian, mengatakan, sesampainya di perlintasan kereta api tanpa palang pintu di Desa Jorongan, Kecamatan Leces, pengemudi asal jalan.Komak Indah 11, RT 04 RW 10, Desa Sumber Kedawung, Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo itu bukannya berhenti melainkan terus menyeberang.
Disaat yang bersamaan dari arah utara muncul KA Sri Tanjung dengan masinis Tachdi Waluyo dan asisten masinis Kisi Gelar Suganda. Cepatnya laju KA jurusan Surabaya-Banyuwangi itu, tanpa ampun menghantam mobil keluarga yang belum sampai diseberang.
“Diduga pengemudi mobil tidak memperhatikan rambu-rambu yang terpasang di perlintasan itu. Sehingga, langsung menyeberang tanpa melihat kondisi perlintasan. Saat berada di tengah rel, muncullah kereta api dari arah utara,” jelasnya.
Akibatnya mobil berwarna putih tersebut terseret beberapa meter dari lokasi akibat hantaman KA dengan nomor loko CC 7019201 tesebut. Bahkan kerasnya hantaman, membuat Lilik terlempar dari dalam mobil. Sementara, mobil Xenia tersebut mengalami kerusakan parah terutama di sisi kanan.
Petugas menghimbau kepada masyarakat agar selalu berhati-hati ketika melintas di perlintasan kereta api. Terutama di perlintasan kereta api tanpa palang pintu, harapnya.
Tetangga korban, Hudriyono mengatakan, sore itu rombongan hendak ke Desa Jorongan. Tujuannya ke ulama di desa setempat. Mereka hendak meminta petunjuk terkait cucunya yang sering menangis. “Yang mengetahui orang alim itu, Bu Lilik yang meninggal ini. Bu Lilik itu tetangga, bukan keluarga mereka,” ujar Hudriyono.
Usai tabrakan, Lilik ditemukan sudah berada di luar mobil. Sedangkan, Slamet dan Sri masih berada di dalam mobil. “Saya bersama warga membantu menyelamatkan yang di dalam mobil. Setelah semuanya berhasil dikeluarkan, mereka dibawa ke rumah sakit,” tambah Heri salah seorang warga.(Wap)

Tags: