Terobsesi Bawa Atletnya Menembus Kejuaraan Dunia

Komang Sandy Wijaya (kiri)

Arek Suroboyo Latih Bulu Tangkis di AS
Surabaya, Bhirawa
Melatih di luar negeri menjadi sebuah tantangan bagi seorang pelatih untuk bisa mencetak atlet berprestasi. Tantangan itu semakin berat karena harus melatih di negara yang selama ini belum terlalu mengenal olahraga bulu tangkis.
Namun bagi Pelatih Bulu Tangkis Komang Sandy Wijaya itu semua menjadi sebuah peluang besar baginya untuk dia menyumbangkan kemampuan dan ilmunya kepada pebulu tangkis Negeri Paman Sam, Amerika Serikat.
Banyak atlet dan pelatih bulu tangkis Indonesia yang ada di luar negeri. Mulai dari negeri di ujung dunia Finlandia hingga negara besar Amerika Serikat. Meski begitu, semuanya masih menjadi warga negara Indonesia.
“Saya sejak 2016 di Amerika. Awalnya sebagai atlet tapi kini fokus sebagai pelatih,” kata Komang Sandy Wijaya, arek Suroboyo yang yang bergabung dengan International Badminton Centre di New Jersey itu.
Dia bisa bergabung dengan klub itu atas ajakan pemiliknya lanngsung. Ketika itu, Komang juga tengah berada di mancanegara. ”Sejak 2014, saya sudah meninggalkan Indonesia. Saya pernah bergabung dengan klub di Slovakia dan Swiss,” ungkap lelaki kelahiran 11 Desember 1989 tersebut.
Tawaran itu membuatnya tertarik. Tanpa panjang lebar, Komang menerimanya. Baginya, itu sebuah tantangan karena Amerika Serikat bukan sebuah negara besar di pentas bulu tangkis. Selain itu, olahraga tepok bulu tersebut juga bukan olahraga populer, kalah dengan basket dan American Football.
“Saya ingin melatih pebulu tangkis Amerika Serikat sampai mewakili negaranya dalam Kejuaraan Dunia,” ungkap Komang yang terakhir tercatat sebagai atlet klub Surabaya Wima itu.
Asanya itu pun mulai tumbuh. Anak didiknya di International Badminton Centre di New Jersey ada yang sudah berprestasi di level negaranya. ”Anak asuh saya, Anggie, mampu keluar sebagai runner up tunggal putri di kelompok umur di bawah 15 tahun. Semoga ini memicu rekan-rekannya yang lain,” ungkap Komang yang juga pernah menjadi lawan tanding Malaysia di 2007 itu.
Saat ini di International Badminton Centre, dia menangani sekitar 50-an pebulu tangkis. Dia optimistis di antara mereka ada yang tak hanya juara di kelompok umur. ”Potensi besar dan mempunyai semangat untuk maju banyak di antara anak asuh saya,” ucap pelatih asal Surabaya itu. [wwn]

Tags: