Teror PCC, Mengusik Ketenangan Kolektif

Oleh :
Asri Kusuma Dewanti
Pengajar FKIP Universitas Muhammadiyah Malang

Globalisasi saat ini semakin memberikan pengaruh yang besar bagi berkembangnya narkoba yang makin tak terkendali ini. Faktanya, peredaran narkoba semakin mengkhawatirkan banyak pihak. Pasalnya, pangsa sasaran dari peredaran narkoba di negeri rupanya tidak hanya kalangan orang biasa, tokoh masyarakat, kaum intelektual, artis hingga politisi yang menjadi sasaran obat-obatan terlarang tersebut.
Fakta itu, terbuktikan bahwa belum lama sejumlah artis tepergok aparat hukum ditangkap karena kedapatan mengonsumsi narkoba. Kemarin seorang politikus papan atas, Indra Jaya Piliang, ditangkap polisi. Politikus Golkar tersebut ditangkap karena diduga mengonsumsi narkoba jenis sabu di sebuah tempat karaoke di Jakarta. Bahkan, yang lebih miris lagi, adalah fenomena yang terjadi di Kendari.
Sejumlah remaja di Kendari, Sulawesi Tenggara bertingkah laku seperti zombi (mayat hidup) seusai mengonsumsi pil yang belakangan diketahui bernama pil PCC (paracetamol, caffeine, carisoprodol), (Republika,18/9).
Melalui laporan Tim Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Kendari menyebutkan sudah ada 68 orang yang masuk rumah sakit, yang 4 di antaranya wanita, dan 2 meninggal dunia. Ironisnya, kebanyakan para korbannya siswa SD hingga SMP. Tertayangkan dalam sebuah video YouTube yang beredar terlihat seorang remaja ditemukan bertingkah laku aneh seperti zombi dalam film horor setelah mengonsumsi pil tersebut. Ada juga yang kejang-kejang (Kompas, 17/9).
Melihat fenomena yang demikian tentu semakin membuat kita khawatir betapa penegakan hukum selama ini tidak memberikan efek jera apapun bagi yang lain. Saat ini yang paling mengusik ketenangan secara kolektif adalah kalangan anak-anak, mulai siswa SD hingga mahasiswa menjadi target peredaran barang memabukkan tersebut. Melihat kenyataan tersebut, negeri ini sekiranya patut untuk sigap untuk menangani masalah yang bisa dikatakan darurat akan narkoba di negeri ini.
Alternatif Stop Peredaran Narkoba
Sudah saatnya pemerintah dan aparat hukum bergerak cepat untuk mengatasi peredaran narkoba yang bisa mengancam dan merusak generasi muda bangsa ini. Dua fenomena terakhir ini cukup menjadi peringatan kita semua bahwa kejahatan narkoba tak boleh ditoleransi lagi. Berikut ini sekiranya, langkah-langkah yang secara terintegrasi yang bisa kita lakukan untuk mengantisipasi peredaran narkoba.
Pertama, sudah saatnya pemerintah dan aparat hukum tidak mentoleransi sedikit pun peluang bagi para bandar narkoba untuk terus menyebarkan barang-barang haram tersebut ke Tanah Air. Lemahnya penegakan hukum dan runtuhnya moral bangsa dinilai menjadi penyebab utama dari makin maraknya peredaran narkoba di Indonesia.
Kedua, konsistensi dari penegak hukum dalam penanganan narkoba. Artinya, melalui tuntutan konsisten bagi penegak hukum besar harapan penegak hukum bisa bener-bener amanah, sehingga tidak tergoda oleh iming apapun itu bentuknya. Baik itu berupa gravitasi atau suapan-suapan lainnya. Singkat kata loyalitas demi masa depan bangsa harus menjadi amanah besar demi kebaikan masa depan negeri ini.
Ketiga, mensosialisai akan dampak penggunaan narkoba pada masyarakat. Tentunya melalui lembaga yang legal baik dari pemerintah seperti Badan Penanggulangan Narkob (BNN) atau dari masyarakat. Itu artinya, peredaran narkoba yang bisa kita darurat di negeri ini harus menjadi kesadaran kita bersama untuk saling menjaga dengan saling mengawasai dan mengingatkan.
Keempat, harus ada solusi yang kongkret yang dilakukan oleh pihak Kepolisian untuk segera mengantisipasi modus-modus baru yang dilakukan oleh para pengedar narkoba ini.
Kelima, alangkah baiknya pihak kepolisian semakin meningkatkan kualitas petugasnya khususnya yang menangani kasus narkoba dengan kemampuan dan insting yang lebih mumpuni. Kondisi ini tentunya hanya bisa didapatkan dengan latihan yang giat dan apabila perlu melakukan studi banding ke Kepolisian yang sudah mumpuni dalam membongkar kasus narkoba dengan beragam kondisi.
Keenam, stop tindakan pembekingan oleh aparat sendiri, ada baiknya pemerintah memperhatikan kesejahteraan petugas Kepolisian. Ini menjadi hal yang sangat penting, agar aparat Kepolisian berpikir dua kali ketika ingin melakukan penyimpangan, mengingat penghasilan yang mereka peroleh juga sudah lebih dari cukup, sehingga integritas dan tanggungjawab dalam melaksanakan tugas bisa lebih maksimal.
Melalui solusi yang mumpuni yang penulis yakini narkoba bisa lebih dipersempit dan apabila perlu dihabisi. Perang terhadap narkoba merupakan harga mati yang tidak bisa ditawar lagi. Generasi muda kita harus diselamatkan dari ganasnya peredaran narkoba. Oleh karena itu, jangan ada lagi sikap neko-neko terhadap peredaran narkoba, begitu juga dengan pelaku-pelaku yang mengedarkannya.
Narkoba merupakan musuh bangsa yang harus dihabisi peredarannya, agar tidak lagi mencemari dan mendekati generasi penerus bangsa yang sebelumnya sudah terlanjur banyak yang hidup dengan narkoba. Karena itu, pemerintah harus melakukan kaji ulang secara sistematis penyebab dan penanganan kejahatan narkoba secara komprehensif. Jangan sampai langkah penegak hukum kita kalah cepat dengan para bandar narkoba yang terus mencari cara dalam menyebarkan barang setan tersebut.
Selain tegas dalam penegakan hukum, pemerintah juga harus terus mengupdate payung hukum untuk bisa menjerat para penjahat narkoba, karena temuan di lapangan membuktikan banyak jenis narkoba baru lahir tanpa bisa dijerat oleh payung hukum kita.
Sebenarnya kita bisa belajar dan mengadopsi penanganan narkoba ala gaya di negara Filipina di bawah Presiden Rodrigo Duterte yang terus mengeksekusi para bandar narkoba tanpa lewat jalur pengadilan. Meski begitu, Indonesia sebagai negara hukum, tidak ada salahnya jika negeri ini  mencontoh semangat dan keseriusan Presiden Duterte dalam memberantas narkoba yang dinilainya telah menghancurkan bangsa Filipina.
Menurut hemat saya, selaku penulis ketegasan dalam penanganan peredaran dan pengguna narkoba penting ditunjukkan demi menyelamatkan bangsa ini dari kehancuran. Sebab, bagaimanapun juga penyelamatan bangsa ini agar terbebas dari narkoba merupakan tanggungjawab bersama. Ingat masa depan negeri ini sangat terletak pada generasi.
Melalui tangan generasi bangsa inilah negeri ini akan dipertaruhkan. Oleh sebab itu, mari kita bersatu antisipasi peredaran narkoba berjenis pil PCC maupun yag lainnya dari Ibu Pertiwi tercinta ini.

                                                                                                                ———— *** ————

Tags: