Terpencil, SMPN 3 Panji Kesulitan Pembelajaran Daring

Drs Agus Supriyadi MPsi

Situbondo, Bhirawa
Tidak semua SMP Negeri di Kota Santri Situbondo mengaku enjoy dengan sistem pembelajaran online atau daring (dalam jaringan). Sekolah di daerah terpencil mengeluh kesulitan sistem pembelajaran Daring .
Diakui Kepala Sekolah (Kasek) SMPN 3 Panji, Kabupaten Situbondo, Drs Agus Supriyadi MPSi, Senin (2/4) kemarin, sekolahnya kesulitan melaksanakan pembelajaran daring.
Mantan Kasek SMPN 3 Banyuputih itu justeru mengaku berat dengan sistem pembelajaran daring karena lembaganya terkendala oleh jangkauan dari perkotaan serta minimnya siswa yang memiliki handphone.
Menurut Agus, untuk mensiasati kondisi tersebut, ia terpaksa menggunakan sistem ketuk tular dengan melibatkan tenaga pendidik dengan para siswa melalui jaringan WhatsApp.
Agus mengakui, jika siswa SMPN 3 Panji memiliki handphone secara keseluruhan, sistem pembelajaran jarak jauh atau online tidak masalah, tapi kenyataannya tidak demikian .
“Ini sangat berat karena sebagian siswa kami tidak memiliki handphone. Maklum, letak sekolah kami ada di pinggiran perkotaan,” urai Agus Supriyadi.
Tak hanya itu, lanjut Agus, sistem digital 4.0 yang mulai diterapkan pada era pendidikan saat ini juga menyisakan persoalan tersendiri terutama soal kebarokahan guru dalam kegiatan pembelajaran di sekolah.
Agus pun mengaku secara terus terang ada perbedaan yang mencolok antara sistem pembelajaran daring dengan pembelajaran tatap muka.
Ini, lanjut Agus, menyangkut sugesti kharismatik seorang pendidik yang secara otomatis tidak dapat diabaikan dengan sembarangan.
“Ini salah satu dampak dari adanya sistem pembelajaran daring tersebut,” ucap mantan Wakasek SMPN 1 Situbondo itu.
Dalam pandangan Agus, sistem daring sangat dirasakan cukup berat oleh siswa SMPN 3 Panji Kabupaten Situbondo mengingat ada banyak kesulitan dalam penyelesaian tugas tugas secara online oleh para siswa yang tidak memiliki handphone.
Pengakuan serupa, aku Agus, juga dilontarkan para alumninya yang kini bertebaran menimba ilmu diberbagai SMA favorit di Kota Shalawat Nariyah Situbondo.
“Mereka memberikan masukan seperti itu kepada saya. Soal plus minus sistem pmbelajaran daring ini,” pungkas Agus Supriyadi. [awi]

Tags: