Terpengaruh Ekonomi Global, Ekspor Perikanan Banyuwangi Merosot

Aktivitas sentra ikan di Banyuwangi. Sejak 1,5 tahun terakhir, pelaku pengalengan ikan di Banyuwangi mengeluhkan lesunya produk ekspor ke pasar global sebagai dampak lesunya ekonomi global.

Aktivitas sentra ikan di Banyuwangi. Sejak 1,5 tahun terakhir, pelaku pengalengan ikan di Banyuwangi mengeluhkan lesunya produk ekspor ke pasar global sebagai dampak lesunya ekonomi global.

Banyuwangi, Bhirawa
Pelaku pengalengan ikan di Banyuwangi mengeluhkan produk ekspornya kian merosot di pasar global. Industri pengalengan dalam negeri terimbas lesunya ekonomi global yang berdampak pada permintaan. Kebijakan suku bunga The Fed, Bank Sentral Amerika Serikat, disinyalir ikut berkontribusi menurunkan permintaan produk pengalengan ikan di Muncar. “Normalnya 2 kontainer per hari. Tapi sekarang cuma 10 kontainer per bulan, kami terpengaruh kebijakan The Fed dan lesunya ekonomi global,” kata pemilik pengalengan ikan PT Avilia Prima Intra Makmur, James Tejakusuma di sela-sela sosialisasi potensi ekspor impor Banyuwangi, Selasa (11/11).
Kondisi ini dirasakan sejak 1,5 tahun lalu. Produk PT Avilia Prima menyasar pasar Amerika Serikat dan sebagian negara Eropa. Selain lesunya permintaan, James mengaku berhadapan dengan langkanya pasokan ikan. Ia mendukung kebijakan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti yang akan menertibkan kapal asing penangkap ikan. “Pasokan ikan di sini juga dari Laut Arafura. Jadi saat marak illegal fishing, kami sulit dapat pasokan bahan baku,” kata dia.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Pertambangan Banyuwangi Hary Cahyo Purnomo mendorong diversifikasi produk non perikanan untuk menghadapi pasar tunggal Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015. Ia ingin pelaku usaha UMKM non perikanan di Bumi Blambangan meningkatkan daya saing lewat skema pembinaan, pendidikan, dan pelatihan secara intensif. Tujuannya mendorong lahirnya eksportir baru berkualitas yang mampu menjual produknya di pasaran global menyusul masih kecilnya kontribusi industri kerajinan dan pangan olahan non perikanan terhadap kinerja ekspor Banyuwangi dalam tiga tahun terakhir.
Hary memprediksi produk non perikanan bakal menghadapi persaingan ketat saat MEA 2015. Adapun potensi perikanan dan kayu olahan tinggal memberikan insentif layanan perizinan dan infrastrukur untuk memacu investor dan produknya.
Hary merinci realisasi nilai ekspor mencapai  18,42 juta dollar AS dan impor 36,57 juta dollar AS pada 2012. Jumlah itu naik pada 2013 dengan nilai ekspor 78,81 juta dollar AS dan impor 72,02 juta dollar AS. Kinerja ekspor ini masih ditopang dari produk ikan hias, ikan kaleng, ikan beku dan kayu olahan.
Selain itu, pihaknya juga gencar menyosialisasikan produk Banyuwangi kepada importir di luar negeri untuk membuka pasar sekaligus mendorong diversifikasi produk. Dengan kolaborasi cara ini, ia berharap ada standardisasi produk industri asal Banyuwangi supaya produk non perikanan kian diterima pasar luar negeri sekaligus mendongkrak kontribusinya. “Kenaikan nilai ekspor ini membuktikan permintaan pasar luar negeri terhadap produk perdagangan asal Banyuwangi masih cukup tinggi,” kata Hary menambahkan.
Selain bertumpu sektor pariwisata, Asisten Pembangunan dan Kesra Pemkab Banyuwangi Wiyono mengakui perikanan dan pertanian masih berkontribusi paling besar terhadap PDRB karena garis pantai Banyuwangi sepanjang 175,8 kilometer. Ia mengatakan iklim investasi di Banyuwangi kian menggeliat seiring gencarnya promosi potensi unggulan di berbagai ajang.
Strategi ini untuk menumbuhkan rasa bangga akan produk lokal sekaligus menarik minat orang luar datang ke Banyuwangi. Upaya semakin lengkap karena Banyuwangi ditopang letak geografis yang strategis dengan dukungan infrastruktur yang memadai, baik udara, laut, dan darat. “Meski Banyuwangi terisolasi, tapi iklim investasinya terbaik nomor tiga se-Jawa Timur. Dan ke depan makin prospek,” kata Wiyono.
Jika semua potensi dikemas apik, ia yakin Banyuwangi bisa melepaskan predikat sebagai hinterland Pulau Bali. “Dengan perencanaan yang bagus, lambat tapi pasti akan maju,” ujarnya. [nan]

Tags: