Terpilih Lagi, Sasmito Djati Pimpin Tapak Suci Jatim

Pemimpin Pusat Tapak Suci M Afnan Hadikusumo dan Bupati Sidoarjo, Saiful Ilah membuka Muswil ke XI Jatim.

Sidoarjo, Bhirawa
Setelah menyelesaikan tugasnya sebagai Ketua Umum Tapak Suci Putera Muhammadiyah Jawa Timur Periode 2013-2018. Kini Guru Besar Universitas Brawijaya (UB) Malang Prof. Dr. Ir. HM Sasmito Djati, MS, P.Ua terpilih lagi sebagai Ketua Umum periode 2019-2024.
Proses pemilihannya dilakukan pada Minggu (29/9) dalam Muswil (Musyawarah Wilayah) ke XI Perguruan Seni Beladiri Indonesia Tapak Suci Putera Muhammadiyah oleh Pimwil (Pimpinan Wilayah) Jawa Timur di Aula SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo.
Ada 7 formatur yang siap maju pimpin Tapak Suci Jatim kedepan, yang sebelumnya mereka juga sebagai pengurus. Diantaranya Sasmito Djati, Sukarno, Robby Hermono, Suwarto Abbas, Sofa Aqli, Wigatiningsih dan Sudarusman. Dari total 543 suara formatur, Sasmito Djati menduduki ranking pertama dengan perolehan 98 suara, disusul Dr. Sukarno M.Si mendapatkan 92 suara dan urutan ketiga ditempati Drs. Robby Harmono. P.Ua dengan 81 suara.
Ketua Pelaksana Muswil ke XI Perguruan Seni Beladiri Indonesia Tapak Suci Putera Muhammadiyah Dra Wigatiningsih, MSi mengatakan kalau setiap kabupaten/kota se Jatim mengirim minimal 3 perwakilannnya dalam Muswil ini. Dalam Muswil itu ada 114 perwakilan Jatim. Kemudian ditambah 70 pendekar utusan dari pusat dan propinsi lainnya.
“Jadi saya berharap dalam Muswil ini melahirkan kemajuan, kemandirian tapak suci serta bisa meraih prestasi. Dan, itu nanti akan dirumuskan dalam Muswil, di luar agenda utama pemilihan Ketua Tapak Suci Jatim,” tegas Kepala Smamda Sidoarjo ini.
Sementara itu, Pimpinan Pusat Tapak Suci Putera Muhammadiyah, M Afnan Hadikusumo menegaskan jika Tapak Suci menjadi besar karena keikhlasan dan kesabaran anggotanya. Menurutnya untuk mencapai kemandirian membutuhkan kedua sifat dasar itu. Apalagi selama ini prestasi juara dunia maupun Sea Games kerap yang menjadi juara peraih emas adalah pendekar Tapak Suci. Karena itu tapak suci sudah berkembang di 18 negara, terakhir Lebanon.
“Semua harus berusaha mandiri dan meraih ptestasi. Karena kemandirian itu membuat kami akan membangun padepokan pusat di Pantai Jamas, Bantul, Yogyakarta. Doakan agar terealisasi berkat keikhlasan, kesabaran dan sodakoh para anggota Tapak Suci yang mendunia,” jelasnya. [ach]

Tags: