Terpisah Kementerian, Sekolah Tunggu Kejelasan SNMPTN 2015

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Surabaya, Bhirawa
Kejelasan mengenai Seleksi Nasional Masuk Perguruan Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2015 masih menjadi pertanyaan sekolah-sekolah di jenjang pendidikan menengah (SMA/SMK). Hingga kini, mereka masih berharap agar mekanisme SNMPTN segera disosialisasikan baik dari panitia lokal maupun panitia dari PTN.
Seperti diungkapkan Kepala SMAN 14 Surabaya Muntiani. Dia mengaku hinga saat ini belum ada sosialisasi dari Dindik maupun PTN tentang pengisian Pangkalan Data Sekolah dan Sisiwa (PDSS) maupun SNMPTN. Sehingga persiapan masih sebatas dilakukan di internal sekolah. Di antaranya ialah menyiapkan mental dan kemampuan siswa kelas XII yang ingin mengikuti SNMPTN dan SBMPTN.
“Walaupun belum ada Juknis, kami siapkan para siswa dengan pendampingan guru BK untuk mengarahkan mereka memilik program studi. Selain itu kami juga ada program matrikulasi untuk persiapan UN dan SBMPTN,” tutur Muntiani saat dikonfirmasi, Senin (22/12).
Bukan hanya itu, sekolah pun juga sudah menyampaikan sosialisasi ke para wali murid agar mulai memberi arahan pada putera-puterinya untuk menyiapkan masuk PTN. Muntiani menyampaikan bahwa persiapan SNMPTN dan SBMPTN adalah hal rutin, sehingga sekolah sudah bersiap secara otomatis meski belum ada arahan resmi.  “Karena SMA kan memang orientasinya adalah melanjutkan ke perguruan tinggi. Jadi bagaimana pun harus kita bantu menyiapkan,” imbuhnya.
Tapi untuk pengisian PDSS sendiri, Muntiani belum bisa melakukan banyak hal. Ini karena PDSS dari panitia SNMPTN juga belum diluncurkan. Sehingga sekolah pun belum bisa mengisi. Namun demikian, Muntiani tetap berharap agar siswanya kelas XII yang berjumlah 303 minimal bisa diterima melalui jalur SNMPTN sebanyak 50 persen.  “Ya kalau terlambat kami tidak bisa memperkirakan yang bisa diterima. Tapi saya yakin panitia sendiri sudah membuat perhitungan yang pas untuk proses seleksi SNMPTN  ataupun SBMPTN,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala SMAN 1 Surabaya Johanes Mardijono mengakui hal serupa. Hingga kini pihaknya belum mendapat pemberitahuan tentang mekanisme PPDS tahun ini. “Apakah link datanya mengacu Data Pokok Pendidikan (Dapodik), atau bagaimana saya belum tahu,”kata Johanes.
Sama halnya SMAN 14, Johanes juga mengaku telah menyiapkan segala perangkat untuk keperluan SNMPTN. Termasuk data-data rapor siswa mulai semester pertama hingga empat. “Tinggal rapor semester lima yang belum masuk karena baru dibagi,”katanya.
Diakui Johanes, menjelang kelulusan ini banyak wali murid yang menanyakan tentang teknik-teknik pendaftaran SNMPTN. Untuk itu, saat pembagian rapor minggu lalu pihaknya sengaja mengundang praktisi yang pernah terlibat dalam proses SNMPTN untuk memberikan sosialisasi.
Praktisi ini memberikan kiat-kiat ringan siswa dalam memilih program studi disesuaikan dengan nilai dan parameter lainnya. Jangan sampai siswa memilih prodi untuk tidak dipilih.  “Misalnya yang memilih Kedokteran, bagaimana nilai biologinya dan adakah alumni yang ada di sana. Ini penting karena alumni juga menjadi pertimbangan,”terangnya.
Sementara itu, Humas SNMPTN dari ITS Ismaini Zain mengaku belum bisa sosialisasi karena Peraturan Menteri (Permen) terkait SNMPTN belum keluar.  Diakuinya, proses SNMPTN tahun ini agak molor dibandingkan tahun-tahun sebelumnya karena ada perubahan nomenklatur kementerian. Jika sebelumnya perguruan tinggi bersama-sama dengan pendidian menengah (SMA/SMK) masuk dalam satu kementerian, sekarang terpisah harus ada kooordinasi antar kementerian terlebih dahulu. “Kami tidak mungkin sosialisasi sebelum Permen keluar,”katanya.
Saat ini panitia SNMPTN tengah memikirkan cara praktis proses SNMPTN terutama pengisian PPDS. Hal ini beralasan karena tahun  lalu, masih ada sekolah yang belum familiar untuk mengaksesnya sehingga ada sekolah yang sudah terdaftar tetapi tidak melengkapi data-datanya. Akibatnya, banyak siswa yang tidak bisa mendaftar SNMPTN. “Kami masih mencari format yang lebih mudah dan simpel,” katanya.
Ismaini memperkirakan awal Januari 2015 proses sosialisasi sudah bisa dilakukan dan pertengahan Januari 2015 proses pengisian PPDS bisa dilakukan.”Sampai saat ini saja kami dari ITS belum menentukan kuota karena masih menunggu keputusan menteri,”pungkasnya.
Sebelumnya, Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI) bersama Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti) telah membahas persiapan seleksi tersebut. Salah satu di antara yang hadir tersebut ialah Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya Prof Triyogi Yuwono. Dia memperkirakan launching SNMPTN bisa dimulai pada pertengahan Januari mendatang. [tam]

Tags: