Terpotong 100 Meter,Siapkan Sambungan 225 Meter Pipa Gili Ketapang

Pipa PDAM di Gili Ketapang yang putus siap disambung.[wiwit agus pribadi/bhirawa]

Probolinggo, Bhirawa
Memasuki hari ke-23 setelah terputusnya saluran pipa bawah laut PDAM, perbaikan masih terus dilakukan. Sabtu (20/2), petugas mulai menyambung pipa sepanjang 225 meter. Penyambungan itu dilakukan di darat. Selanjutnya pipa yang sudah tersambung dibawa kapal dan disambung dengan pipa lain di dasar laut untuk mempertemukan dua bagian pipa. Yaitu pipa dari jalur utara (arah Gili) dan pipa dari jalur selatan (arah Bandaran).

Direktur PDAM Kabupaten Probolinggo Gandhi Hartoyo, Minggu (21/2) menerangkan, pihaknya memang mengadakan atau membeli pipa untuk menyambung pipa bawah laut yang terpotong 100 meter. Pipa yang dibutuhkan untuk sambungan di dasar laut itu tiba Jumat (19/2). Panjangnya 225 meter.

Namun, pipa itu tidak berbentuk utuh sepanjang 225 meter. Melainkan berupa potongan-potongan pipa dengan panjang beragam, mulai 5 meter. Karena itu, pipa-pipa tersebut lantas disambung lebih dulu di darat. Penyambungan pipa dilakukan di darat. “Jadi pipa disambung dulu di darat. Kemudian dibawa ke dasar untuk disambung dengan pipa yang ada,” katanya.

Kalau tidak ada kendala signifikan menurutnya, Minggu (21/2) pagi ini pipa itu dibawa ke dasar laut dan disambung dengan pipa yang terpotong. “Nanti kami akan gunakan beton pemberat untuk menenggelamkan pipa itu. Selanjutnya dilakukan penyambungan. Semoga cuaca mendukung,” ujarnya.

Sucipto, ketua Bumdes Wisata Pulau Gili Ketapang, Kecamatan Sumberasih menerangkan, pihak PDAM sejauh ini bekerja keras untuk memperbaiki pipa dasar laut yang rusak dan terpotong. Namun, memang selama ini proses perbaikan sering terkendala cuaca. Kondisi tersebut menurutnya dimaklumi warga Gili. Walaupun, di lain sisi warga sangat membutuhkan air bersih dari PDAM.

“Kami memang sangat butuh air bersih dan berharap saluran pipa ini bisa segera normal. Namun, Kami juga menyadari perbaikan oleh PDAM sering terkendala cuaca,” lanjutnya. Menurutnya, selama ini perbaikan hanya bisa dilakukan pagi hingga siang hari. Dan menjelang sore ombak mulai tinggi. wap

Seperti diketahui, uji coba saluran pipa bawah laut PDAM selama tiga hari gagal. Air dari PDAM tidak bisa keluar di Desa Gili saat uji coba, Sabtu (13/2). Padahal, pipa yang rusak sudah diperbaiki dengan dipasang clamp (klem). Diduga, masih ada pipa yang bocor.

Setelah dilakukan observasi, diketahui ada pipa bawah laut yang putus atau terpotong. Selain itu, pipa yang terpotong itu bergeser 200 meter dari titik semula. Dua sisi pipa yang terpotong sempat ditarik dengan tiga kapal untuk disambung, namun gagal. Karena itu, PDAM memutuskan membeli pipa penyambung HDPE untuk menyambung pipa yang terpotong.

PDAM Kabupaten Probolinggo menemukan ada pipa ke Gili Ketapang yang putus. Selain itu, pipa PDAM bawah laut menuju Pulau Gili Ketapang, itu bergeser posisinya. Pipa bergeser 200 meter dari titik semula dan putus atau terpotong 100 meter. Kondisi ini diduga menjadi penyebab mampetnya aliran air PDAM ke Pulau Gili saat uji coba dilakukan, Sabtu (13/2).

Hal ini diketahui setelah dilakukan observasi, Minggu (14/2). Observasi dilakukan untuk mengecek kondisi pipa, karena ujicoba selama 3 jam gagal. Saat itu diduga ada pipa yang bocor. Sehingga, aliran air PDAM ke Pulau Gili tidak keluar. Padahal, perbaikan sudah dilakukan dengan cara menyambung pipa dengan clamp (klem), lanjutnya.

Dari hasil observasi itu diketahui ada pipa yang terpotong atau hilang sepanjang 100 meter. Diduga, pipa tersangkut jangkar kapal tongkang. Posisi pipa juga bergeser 200 meter dari titik semula. Sehingga, petugas pun menarik pipa ke titik awal dengan menggunakan tiga kapal.

Gandhi Hartoyo menerangkan, pipa ditarik kembali ke posisi awal dengan menggunakan tiga kapal sekaligus. “Jadi pipa ditarik dengan tiga kapal ke titik semula. Yaitu ke jalur utara (arah Gili) untuk dipertemukan dengan jalur arah selatan (bandaran). Namun hal itu tidak berhasil,” katanya.

Karena tidak berhasil menarik pipa tersebut, pihaknya membeli pipa baru, Selasa (16/2). Yaitu pipa penyambung HDPE. Selanjutnya, pipa penyambung itu akan digunakan untuk menyambung pipa yang terpotong atau hilang. Pembelian pipa ini menurut Gandhi merupakan alternatif atau cara terakhir setelah cara yang lain gagal. “Ini adalah alternatif terakhir karena membutuhkan pembiayaan yang sangat besar,” tuturnya.

Sambil menunggu kedatangan pipa akan diajukan inspeksi jalur. Di mana tersisa pipa sepanjang 1.900 meter yang sebagian tertimbun dalam lumpur laut di kedalaman 19 meter. Alhamdulillah pipa kini sudah dating dan disambung, siap disambung di dalamlaut, Gandi.(Wap)

Tags: