Terpuruk Pandemi, Pelaku UMKM Jombang Berharap Pemerintah Buka Kran Ekonomi

Kuswartono di tempat produksi dan outlet makanan olahan ‘Kunara’ miliknya di Desa Kedungrejo, Kecamatan Megaluh, Kabupaten Jombang, Kamis (28/05). [arif yulianto/bhirawa].

Jombang, Bhirawa
Pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Jombang berharap pemerintah segera membuka kran ekonomi. Pasalnya, selama Pandemi Corona (Covid-19) ini, mereka dalam kondisi terpuruk. Hal itu seperti yang terjadi di tempat produksi dan outlet makanan olahan ‘Kunara’ yang berada di Desa Kedungrejo, Kecamatan Megaluh, Kabupaten Jombang.

Pemilik Kunara, Kuswartono mengungkapkan, banyak makanan olahan di outletnya yang pada Hari Raya Idul Fitri (Lebaran) tahun ini tidak bisa terjual seperti teh, kopi, jenang, sirup, sari buah, keripik, dan yang lain. Rata-rata, makanan dan minuman olahan di tempat Kuswartono berbahan dasar Salak.

Biasanya, kata Kuswartono, ketika Lebaran, dirinya membuat stok makanan olahan sampai 2, 5 ton. Namun dengan kondisi Lebaran tahun ini yang juga terjadi Pandemi Covid-19, 2 kwintal saja tidak bisa terserap pasar.

“Hampir 75 persen lebih kita mengalami penurunan penjualan. Kerugian per bulan kurang lebih 25 sampai 30 Juta,” ujar Kuswartono, Kamis (28/05).

Penurunan jumlah penjualan makanan olahan miliknya ini lanjut dia, karena saat Pandemi Covid-19 ini, tidak ada pembeli.

“Karena produk kami adalah produk oleh-oleh, pembeli pun sepi. ‘Nggak’ ada orang berkunjung. Nyaris ‘nggak’ ada orang berkunjung,” tutur dia.

Dengan kondisi seperti ini, Kuswartono mengusulkan dan berharap kepada pemerintah agar tidak terlalu takut dengan adanya Virus Corona.

“Dibuka saja, tapi tetap kita sebagai manusia tetap berusaha agar tidak tertular. Salah satu contoh, jaga jarak, pakai masker, cuci tangan dan sebagainya ini supaya tetap diterapkan, tapi ekonominya tetap dibuka,” harap Kuwartono.

Jika pemerintah tidak segera membuka kran ekonomi, dia mengatakan, yang jelas selain dirinya, ratusan bahkan ribuan UMKM bakal ‘ambruk’.

“Bahkan mungkin mereka akan hilang dari pasaran,” pungkas dia.(rif)

Tags: