Tersangka Pelaku Pencaban Siswa SD Diperiksa Psikiater

???????????????????????????????Surabaya, Bhirawa
Salah satu tersangka pencabulan siswi SD hingga hamil ternyata tidak mengakui perbuatannya. Untuk itu pihak Polrestabes Surabaya menhgunakan tenaga psikiater untuk memeriksa du tersangka yang merupakan ayah dan guru korban.
Kasubag Humas Polrestabes Surabaya AKP Lily Djafar menjelaskan, saat ini petugas masih melakukan penyidikan terhadap para tersangka. Khususnya dilakukan kepada bapak korban yang selalu tidak mengakui perbuatannya saat diperiksa. Padahal, dari keterangan korban menyatakan tersangka Suwarto alias Parto, telah menggaulinya sebanyak tiga kali di rumahnya.
Sementara oknum guru pelaku pencabulan mengaku, bahwa perbuatannya dilakukan pada 2012, dan bahkan sejak korban masih perawan. Hal itu dilakukan, karena selama 16 tahun tersangka ini belum memiliki keturunan.
“Oknum guru ini mengakui perbuatannya, dan akan menikahi korban. Bahkan, kalau korban melahirkan, anaknya akan diambil,” kata AKP Lily Djafar, Selasa (28/10).
Mengenai pemeriksaan lebih lanjut, Lily mengaku anakn membawa kedua tersangka dan korban ke psikiater, guna diperiksa masalah kejiwaannya. Karena itu, pihaknya akan mengajukan surat ke psikiater untuk melakukan pemeriksaan tersebut.
“Guna mengetahui kondisi kejiwaan, kami akan membawa tersangka dan korban ke pskiater. Terlebih lagi pemeriksaan ini dikhususkan kepada kedua tersangka yang begitu tega melakukan pencabulan terhadap korban yang masih duduk di bangkus kelas VI SD itu,” ungkap Lily.
Lanjut Lily, pemeriksaan psikiater inilah yang akan menguak kejadian keji yang dilakukan seorang bapak terhadap anaknya. Apalagi terhadap oknum guru yang seharusnya menjadi contoh dan tauladan yang baik bagi muridnya, bukan memberi contoh yang buruk.
“Pemeriksaan ke psikiater ini, nantinya akan menguak apakah ke dua pelaku ini memiliki ganguan kejiwan, sehingga melakukan hal yang merusak moral anak dibawah umur,” tegasnya.
Sementara pasca tersebarnya kasus kehamilan seorang siswi kelas VI SD di sekolah BK wilayah Surabaya. Kini, kondisi tempat sekolah korban nampak sepi. Selain itu, pihak sekolah pun enggan memberikan komentar kepada awak media. Terbukti, beberapa media yang ingin menemui pihak sekolah tidak bisa masuk, bahkan pintu pun dikunci.
Data yang berhasil dihimpun menerangkan, sekolah yang berada di kawasan Tambak Asri tersebut, setelah kejadian tertutup rapat. Bahkan para siswa yang hendak membeli jajanan di luar sekolah, harus memanggil-manggil pedagangnya. Selain itu, guru-guru yang ingin masuk ke sekolah, harus melalui pintu lain menuju sekolah tersebut.
Sebagaimana diketahui, kasus ini mencuat pada pertengahan bulan Oktober, yang menerangkan bahwa Bunga yang duduk di kelas VI SD ini, telah mengandung lima bulan. Dari informasi tersebut, jejaring LPA Jatim yang mengetahui kabar tersebut, dan menghubungi sekolahan dan korban.
Dari informasi tersebut, jejaring LPA Jatim langsung melaporkan kejadian ini ke Unit PPA Satreskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak. Dan petugas pun berhasil menangkap kedua pelaku. Penangkapan  terhadap kedua pelaku, dilakukan pada Kamis (23/10) sekira pukul 09.30 WIB, petugas berhasil mengamankan Suwarto yang merupakan bapak korban, di tempat kerjanya daerah Margomulyo. Sementara untuk sang guru, ditangkap pada Jumat (24/10) sekira pukul 11.30 WIB di rumahnya Jalan Banyu Urip. [bed]

Tags: