Tersangka SBIE Imbau Wali Kota Jadi Saksi

Uddy Syaifuddin (kanan) dan Syamsul Bahri saat memberikan laporan hasil roadshow SBIE 2014 beberapa waktu lalu

Uddy Syaifuddin (kanan) dan Syamsul Bahri saat memberikan laporan hasil roadshow SBIE 2014 beberapa waktu lalu

Kota Batu, Bhirawa
Setelah menyatakan sikapnya secara blak-blakan terkait kasus dugaan korupsi roadshow Shining Batu Investment and Exhibition (SBIE) 2014, mantan Ketua PHRI Kota Batu, Uddy Syaifudin, mendatangi kantor Balaikota Batu. Ia mengakukan permintaan kesediaan kepada Wali Kota Batu, Eddy Rumpoko dan Wakil Wali Kota Batu, Punjul Santoso untuk bersedia menjadi saksi yang meringankan bagi Uddy yang kini berstatus tersangka.
Maksud dan tujuan Uddy Syaifuddin ini disampaikan oleh kuasa hukumnya, Haidary. Ia mendatangi kantor walikota untuk menyerahkan surat permintaan kesediaan kepada Wali Kota Batu, Eddy Rumpoko (ER) dan Wakil Wali Kota Batu, Punjul Santoso, Selasa (1/9). Adapun isi dari surat tersebut meminta kesediaan kepada kedua pimpinan Pemkot Batu itu menjadi saksi yang meringankan Uddy.
“Hari ini (kemarin-red) saya berkirim surat kepada wali kota untuk meminta kesediaannya jadi saksi yang meringankan dalam kedudukannya sebagai wali kota sekaligus pengarah tim pelaksana penyelenggaraan kegiatan promosi dan kerjasama investasi,” terang Haidary, Selasa (1/9).
Menurutnya, kliennya memiliki keyakinan bahwa walikota dan wakil walikota banyak mengetahui terkait kasus ini. Karena kegiatan SBIE ini dilaksanakan oleh para bawahannya. Selain itu, surat yang sama juga dikirim kepada Sekda Kota Batu, Widodo. Karena dalam SBIE 2014 ini Sekda menjabat sebagai ketua tim. Dalam surat nomor No. 0906.S.01/MSA/IX/2015, tertanggal 1 September 2015, Uddy berharap mereka bersedia memberikan keterangan sebagai saksi yang meringankan bagi dirinya sebagai tersangka.
Terpisah, Wakil Walikota Batu, Punjul Santoso, ketika dikonfirmasi perihal surat ini, membenarkan bahwa sudah ada surat yang masuk. “Memang sudah ada surat yang masuk tadi, tapi saya masih belum membacanya,” ujar Punjul. Karena saat dikonfirmasi dirinya masih berada di kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda).
Sementara, mantan Kepala Badan Penanaman Modal (BPM), Syamsul Bakri, beberapa hari ini tidak terlihat di Kantor Pemkot Batu. Padahal pria yang saat ini menjadi staf ahli wali kota ini terkenal pegawai yang rajin dan patuh kepada atasan.
Tak hanya itu, saat rapat coffe morning, pertemuan rutin SKPD yang diselenggarakan setiap hari Senin, Syamsul juga tidak terlihat lagi diantara para pejabat yang hadir. Beberapa pejabat menyebut Syamsul sedang sibuk menyelesaikan beberapa pekerjaan sehingga tidak terlihat di Pemkot Batu. [nas]

Tags: