Terserang Penyakit Patek, Petani Cabai Bojonegoro Merugi

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Bojonegoro, Bhirawa
Akibat curah hujan tinggi ditambah cuaca yang tak menentu, membuat sebagian tanaman cabai di Bojonegoro terserang penyakit patek antraknosa atau dan busuk batang. Akibatnya, petani terancam merugi karena gagal panen.
Salah satunya tanaman cabai merah milik Kasmidi (56), yang lahannya berlokasi di Desa Sumberwangi,Kec Kanor, Kab Bojonegoro. Cabai merah siap panen yang ditanam di lahan seluas hampir satu hektar itu, kondisinya sudah mulai membusuk dan mengering. Padahal jika dilihat dari batangnya, tanaman itu sudah saatnya untuk di panen. Namun, batang lombok yang mulai berbuah itu menjadi layu.
“Cabai ini sudah waktunya dipetik, tapi buahnya mulai banyak yang membusuk dan mengering.” ujar Kasmidi, kepada Bhirawa Minggu (31/7), petani yang merawat tanaman itu.
Menurutnya, serangan hama patek dan busuk batang sudah terjadi sejak sepekan terakhir. Produksi cabainya pun merosot, karena banyak yang membusuk. Selain itu, busuk batang juga membuat tanaman mati.
“Jelas hasil petik berkurang banyak karena kualitas cabai jelek. Selain berpengaruh terhadap hasil juga harga merosot. Karena memang cabainya jadi jelek dan yang sudah terlanjur kena penyakit patek dikeringkan dan dijual hanya laku Rp3 ribu per kilogram,” ucapnya.
Dia mengatakan, akibat serangan itu produksi cabai di lahan seluas kurang lebih satu hektar dengan jumlah tanaman 3.500 pohon hasilnya sangat minim.Cabai yang telah berusia 100 hari banyak yang busuk. Padahal pada bulan yang sama, sekali petik tahun 2015 lalu dia mendapat 5 ton cabai merah.
Akibat gagal panen, diduga pemiliknya merugi hingga puluhan juta rupiah. Karena sudah banyak biaya tambahan yang telah dikeluarkan oleh Kasmidi, untuk mengantisipasi agar tanaman cabai miliknya tidak layu dan mati. ”Kalau dihitung-hitung mungkin diatas tiga puluh jutaan pak,” pungkasnya.
Jika dilihat dari letak dan kondisinya, tanah dilahan itu sangat cocok untuk bertanam palawija. Disamping letaknya yang strategis, pasokan air juga cukup. Mungkin, akibat dari cuaca serta curah hujan yang tak menentu itulah, akhirnya membuat tanaman cabai menjadi rusak. [bas]

Tags: