Tersisa 250 Pasien Terpapar Covid-19, Kabupaten Malang Masuk Level Dua PPKM

Kepala Dinkes Kab Malang drg Arbani Mukti Wibowo. [cahyono/Bhirawa]

Kab Malang, Bhirawa
Pasien yang terpapar Covid-19 di Kabupaten Malang yang berada di isolasi terpusat (isoter) tersisa 250 orang.Kabupaten Malang masuk pada Level 2 Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sejak dua hari lalu.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang drg Arbani Mukti Wibowo, Selasa (14/9), kepada wartawan menjelaskan penurunan level pada PPKM, hal ini sudah mendapatkan persetujuan dari Gubernur Jawa Timur (Jatim) Hj Khofifah Indar Parawansa. Sehingga dengan adanya penurunan level tersebut, maka ada kelonggaran masyarakat dalam beraktivitas.

“Meski ada penurunan level, masyarakat kita harap untuk tetap mentaati protokol kesehatan (prokes),” tegasnya.

Dia melanjutkan, jumlah pasien yang terkonfirmasi reaktif di Kabupaten Malang hingga saat ini tersisa 250 orang pasien. Dan untuk jumlah pasien yang melakukan isolasi mandiri (isoman) berdasarkan data yang ada tinggal 65 orang pasien.

Sedangkan pasien yang berada di isoter tersebar dibeberapa tempat, yang tersebar di Kabupaten Malang. Namun, ia belum bisa memastikan masuknya Kabupaten Malang ke Level 2, nantinya akan diumumkan pada saat perpanjangan PPKM.

“Sebab, Kabupaten Malang ini masuk dalam wilayah Aglomerasi Malang Raya. Jadi jika secara perhitungan zonasi, Kabupaten Malang sudah masuk dalam zona kuning,” tutur Arbani.

Sementara, dia juga optimis, nantinya dalam waktu beberapa bulan nanti, Kabupaten Malang bisa meningkat ke Level 1. Namun, dengan syarat seluruh lembaga dan instansi di kabupaten ini tetap menerapkan prokes dengan ketat.

Dan syarat selanjutnya tidak ada lagi penambahan jumlah kasus penularan Covid-19 ditengah masyarakat. Dan untuk bisa merealisasikan tersebut, tentunya harus ada testing dan tracing ditingkat kecamatan terus digalakkan.

“Dan jika ada kasus di masyarakat yang reaktif Covid-19, petugas harus segera melakukan tracing. Kemudian segera melakukan isoman, agar tidak menyebar ke mana-mana,” pungkas Arbani. [cyn]

Tags: