Tertantang Membuat Matematika yang Kurang Asyik Menjadi Tidak Membosankan

Andre menunjukkan film animasi bertajuk petualangan angka untuk mendukung pembelajaran Matematika.

Andre menunjukkan film animasi bertajuk petualangan angka untuk mendukung pembelajaran Matematika.

Kota Surabaya, Bhirawa
Banyak mahasiswa Surabaya kreatif. Salah satunya mahasiswa Program Studi Multimedia Jurusan Informatika Fakultas Teknik Universitas Surabaya (Ubaya), Andre Ridwanto. Dia  menciptakan animasi pembelajaran Matematika yang mengasyikkan untuk anak kelas 2 SD.
Andre Ridwanto melihat selama ini anak SD tak begitu tertarik belajar Matematika. Padahal mata pelajaran ini sebenarnya cukup mengasyikkan dan menantang. Untuk membuat pelajaran ini disukai anak SD, dia mencoba menciptakan animasi sebagai perangsang mereka untuk belajar.
“Saya sudah melakukan survei, ternyata anak-anak SD suka animasi 3D, lalu saya membuat animasi berdurasi 30 menit untuk pembelajaran Matematika dengan judul ‘Petualangan Matematika Gery & Niko’,” katanya di kampus setempat, Selasa (22/7).
Ia menjelaskan animasi pembelajaran Matematika ciptaannya merupakan cerita petualangan dua karakter utama yakni Gery dan Niko dengan dukungan karakter pembantu yakni Profesor. “Gery itu pintar tapi pendiam, sedang Niko itu periang tapi tidak pintar,” katanya.
Dalam petualangannya, Gery dan Niko memasuki rumah sang profesor secara diam-diam dan secara tidak sengaja menemukan mesin simulasi milik profesor untuk membantu anak-anak belajar Matematika, khususnya anak kelas 2 SD.
“Kisah berdurasi sekitar 30 menit itu berawal dari petualangan Gery dan Niko yang masuk ke mesin simulasi Matematika itu dan akhirnya masuk ke dalam lorong operasi bilangan dengan tiga rintangan yakni penjumlahan dan pengurangan, perkalian dan pembagian, dan operasi bilangan campuran,” katanya.
Kedua karakter itu harus menyelesaikan beberapa soal Matematika sesuai jenis rintangan agar terbebas dari setiap rintangan. “Bila tidak bisa menyelesaikan, maka dia tidak bisa terbebas dari rintangan yang ada dan harus mengerjakan ulang soal itu,” katanya.
Bahkan, rintangan terakhir menampilkan rintangan yang menegangkan yakni mereka akan diserang robot penjepit bila tidak mampu menyelesaikan soal secara benar, namun bila benar maka mereka tidak hanya aman dari serangan robot, melainkan mereka akan terbebas dari mesin simulasi itu.
“Dalam setiap rintangan, Gery dan Niko tidak hanya menyelesaikan sendirian, namun anak-anak yang merupakan target penonton sekaligus pengguna program ini juga mendapat kesempatan mengerjakan soal-soal Matematika secara interaktif di sela-sela film petualangan itu,” katanya.
Program berkapasitas 600 MB yang mengandung kurikulum Matematika itu disusun selama kurang lebih lima bulan, lalu pria kelahiran Malang itu membuat animasi hingga akhirnya selesai dalam dua semester (setahun).
“Kendala terbesar adalah pembuatan analisa soal dan karakter Gery dan Niko dalam animasi. Namun, metode pembelajaran yang ada membuat Matematika yang kurang asyik menjadi tidak membosankan,” katanya. [tam]

Tags: