Tertarik Kembangkan Alat Musik Tradisional dan Handycraft

Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan ESDB Kab. Jember Drs. Acgmad Sudiyono saat berbincang langsung dengan Achmad Rosyidi Pengrajin musik Angklung di Saung Angklung Bandung

Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan ESDB Kab. Jember Drs. Acgmad Sudiyono saat berbincang langsung dengan Achmad Rosyidi Pengrajin musik Angklung di Saung Angklung Bandung

Jember, Bhirawa
Kunjungan ke sentra-sentra kerajinan di Bandung, menjadi inspirator tersendiri bagi Dinas Perindustrian Perdagangan dan ESDM Kab. Jember. Banyak sekali yang bisa diadopsi dari hasil kunjungan ke sentra IKM, industri kerjinan bambu dan angklung untuk diterapkan kepada sentra-sentra industri di Kab. Jember.
Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan ESDM Kab. Jember Drs. Achmad Sudiyono mengatakan tujuan ke Bandung adalah untuk peningkatan pemahanan staf terhadap tugas pokoknya melalui leadership dan entrepreneurship. Lembaga ini mengunjungi Indusatri tahu susu, industri kerjinan lainnya yang terbuat dari bambu seperti alat musilk angklung. “Dari kegiatan tersebut banyak yang bisa dipetik untuk diterapkan kepada sentra-sentra industri dan UKM di Jember,” ujar Achmad, Senin (16/3).
Seperti halnya saat mengunjungi sentra kerjainan kesenian musik angklung (Saung Angklung) di Bandung misalnya, konsep yang diterapkan oleh manajemen Saung Angklung cukup menarik. Karena mulai souvenir, cara pembuatan angklung hingga cara memainkannya, bisa langsung diterapkan di sanggar ini. “Kami  diajak berkeliling, mulai dari pemilihan bahan baku, hingga finishingnya. Semua proses kami ikut, termasuk pembuatan alat musik angklung yang sudah mendapat pengakuan dunia ini,” katanya.
Pak Achmad bersama rombongan berbincang langsung dengan Ahmad Rosyidi salah satu murid Pak Udjo pendiri Saung Angklung. Pak Rosydi ini mengaku bagian membuat nada angklung.” Semua bambu bisa dibuat angklung asalkan bambunya berlubang,” ujar Rosyidi
Rosyidi menunjukkan beberapa not nada yang berasal dari bambu bikinannya. Dengan kelincahan tangannya membuat not, Rosyidi yang mengaku sudah puluhan tahun membuat angklung ini, dalam sehari mampu menghasilkan puluhan angklung dengan nada not yang berbeda-beda.
Usai melihat cara produksi angklung, pihanya diajak memainkan alat musik angklung secara langsung. Tanpa ada cara khusus, dalam waktu sekejab ia bisa memainkan musik angklung.” Ini salah satu cara  marketing yang bagus. Karena para pengunjung semula tidak bisa memainkan angklung namun dengan cara baur untuk bermain bersama, para pengunjung  bisa memainkan meskipun tidak butuh latihan. Dengan begitu, para pengunjung menjadi tertarik dan membeli untuk bisa dimainkan didaerahnya.” tandas Achmad kemarin.
Selain itu, Disperindag dan ESDM Jember juga mengunjungi sentra Industri tahu susu yang terkenal di Bandung dan beberapa IKM di kota mojang priangan ini.
Menurut Achmad, konsep ini bisa diterapkan di Jember. Karena di Jember banyak alat musik tradisional yang bisa dikenalkan ke masyarakat. Di Jember ada musik patrol, ada permainan tanoker (permainan rakyat seperti egrang yang bahan bakunya dari bambu). “ Dari kesenian musik patrol dan tanoker ini bisa dikolaborasikan menjadi permainan yang menarik untuk ditonton. Kalau bisa masyarakat  diajak cara bermain tanoker dengan iringan  musik patrol secara langsung,” tandasnya.
Selain itu, di Jember banyak sentra kerajinan seperti handycarff berbagan bambu, manik-manik dan lain sebagainya. “Dengan konsep pengunjung diajak terlibat langsung membuat kerajinan ini, mereka akan semakin terhibur. Karena mereka bisa belajar secara langsung dan saya yakin mereka akan semakin terkesan dengan kerajinan kita. Apalagi di Jember bahan baku bambu sangat banyak, sangat disayangkan kalau tidak dimanfaatkan secara optimal,” ujarnya juga.
Sebelum mengunjungi sentra-sentra kerajinan, Disperindag dan ESDM Jember dibekali dengan ilmu leaderpreneur. Mereka dibekali ilmu leader dan entrepreneur dari trainner andal Nyoman Aribowo dan Ridwanto yang merupakan wirausahawan sukses di negeri ini. “Mereka (karyawan Disperindag dan ESDM) sebelum terjun dilapangan membina UKM di Jember, dibekali ilmu leadership dan entrepreneurship dulu. Sehingga mereka bisa membina para UKM dengan jiwa usaha yang memadai,” tandasnya pula. [efi]

Tags: