Tertibkan Pengendara, BPTD XI Jawa Timur Gelar Safety Riding

Kepala BPTD XI Jatim, Hanura Kelana I Amd LLAJ SoS SH MM bersama para komunitas Yamaha Nmax usai melakukan konvoi dalam rangka sosialisasi Safety Riding, Senin (17/12). [Achmad tauriq/bhirawa]

Surabaya, Bhirawa
Untuk menertibkan para pengendara kendaraan untuk lebih mengutamakan keselamatan diri sendiri maupun pengendara lain, Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) XI Jawa Timur gencar melakukan sosialisasi terkait keselamatan di jalan raya.
Kegiatan sosialisasi Safety Riding kali ini digelar di Surabaya bersama 100 pengendara dan komunitas Yamaha Nmax dengan melakukan konvoi di spot-spot bersejarah di Surabaya mulai dari Tugu Pahlawan, Patung Gubernur Suryo, Monumen Bambu Runcing, Taman Bungkul, serta terakhir Finish di kantor BPTD Wilayah XI Provinsi Jawa Timur Kementrian Perhubungan dilanjutkan dengan paggelaran wayang kulit.
Kepala BPTD XI Jatim, Hanura Kelana I Amd LLAJ SoS SH MM saat dikonfirmasi Bhirawa mengungkapkan sosialisasi dan kampanye Safety Riding yang dilakukan menyasar semua umur serta kalangan. Karena keselamatan berkendara bukan untuk para pengendara saja, melainkan juga untuk penumpang hingga para pejalan kaki.
“Jadi, pengendara tidak hanya mementingkan keselamatan diri sendiri saja tapi kalau bisa juga mengingatkan pengendara lain apabila pengendara itu tidak melengkapi dirinya dengan ketentuan lalu lintas seperti penggunaan helm salahsatunya,” terangnya, Selasa (18/12) kemarin.
Hanura menambahkan kegiatan ini sendiri merupakan rangkaian kegiatan Pekan Nasional Keselamatan Jalan, jadi kegiatan ini dilakukan secara serentak namun dengan waktu yang berbeda dan kemasannya juga berbeda namun temanya sama.
“Jadi ada yang menggelar jalan jalan sehat, Jambore maupun sosialisasi di sekolah-sekolah mulai usia dini hingga SMA. Dan kegiatan saat ini kami gelar untuk mengedukasi masyarakat luas tentang berkendara yang baik, memperhatikan peralatan kendaraan itu sendiri agar safety sebab safety itu bukan tanggungjawab perhubungan maupun polisi, akan tetapi tanggungjawab semua masyarakat yang bisa mengendarai kendaraan sesuai dengan yang ditentukan hingga pejalan kaki,” jelasnya.
Untuk itu BPTD XI Jatim akan terus melakukan sosialisasi hingga tahun kedepan sampai masyarakat benar-benar paham akan Safety Ridding khususnya bagi anak-anak usia sekolah. BPTD XI Jatim sendiri sudah melakukan sosialisasi di ribuan siswa diantaranya siswa SMP di Ngawi dan diharapkan mampu menjadi agen perubahan bagi keluarga dan lingkungan mereka.
Ke depan BPTD XI Jatim juga akan melakukan sosialisasi di semua sekolah mulai dari SD, SMP hingga SMA di seluruh Jatim. “Hanya caranya yang berbeda-beda supaya para siswa ini bisa menerima dan mengerti sosialisasi keselamatan yang kami berikan,” ujar Hanura.
Sedangkan dalam kegiatan Safety Ridding yang digelar dikantor BPTD XI Jatim sendiri yang ditutup dengan pagelaran wayang kulit dengan dalang dalang Luntoro dari Ngawi juga tak sekadar bercerita tentang kisah pewayangan tetapi juga disisipkan berbagai pesan untuk menjadi pengguna jalan yang baik. Salah satu pesannya adalah “sayangi nyawa kurangi kecepatan”.
“Kami menghadirkan wayang sebab wayang sangat lekat bagi masyarakat Jatim. Dan selama ini mampu menjadi ajang hiburan sekaligus ajang transfer pengetahuan hingga kebijakan. Hal ini juga yang membuat kami lebih menghadirkan pertunjukkan wayang,” pungkasnya. [riq]

Tags: