Tes Jalur Mandiri UB Steril Joki

Rektor UB Prof. Dr. M. Bisri bersama dengan sejumlah pejabat UB saat memantau pelaksanaan ujian jalur mandiri Selasa 19/7 kemarin.

Rektor UB Prof. Dr. M. Bisri bersama dengan sejumlah pejabat UB saat memantau pelaksanaan ujian jalur mandiri Selasa 19/7 kemarin.

(Dipantau Rektor)
Kota Malang, Bhirawa
Rektor Universitas Brawijaya (UB), Prof Dr M Bisri memantau langsung pelaksanaan tes jalur mandiri di sejumlah fakultas. Dalam pantauan rektor tes jalur mandiri tahun ini bersih (steril) dari joki. Dengan berjalan kaki, Bisri berkeliling kampus didampingi oleh beberapa pejabat mengunjungi beberapa ruangan yang digunakan tes jalur mandiri.
Fakultas Pertenakan, mendapatkan kesempatan pertama untuk dikunjungi pejabat nomor satu di UB tersebut. Dari tempat itu ada 10 peserta tes yang tidak masuk tanpa pemberitahuan. Kunjungan kedua, yaitu Fakultas Pertanian, Perikanan dan Ilmu Kelautan, dan terakhir Fakultas Kedokteran. Sejauh tinjauannya, tidak ditemukan kendala berarti. Menurut Bisri pelaksanaan tes tanpa ada hambatan. Bahkan di Fakultas Kedokteran juga lancar tanpa ditemukan indikasi perjokian.
“Kita sudah melakukan tindakan pencegahan dengan memasang mertal detektor disetiap ruangan. Ini untuk mencegah adanya perjokian. Alhamdulillah semuanya lancar,” tutur Bisri.
Ditanya soal kemacetan di dalam kampus UB, Bisri mengatakan hal itu sangat wajar terjadi. Namun ia juga tidak bisa seenaknya membiarkan kendaraan parkir di luar kampus UB karena akan menganggu ketertiban di Jalan Raya.
Bisri menjelaskan, untuk seleksi penerimaan mahasiswa baru jalur mandiri tahun ini lonjakan pesertanya luar biasa, tahun lalu hanya sekitar 11 ribu naik menjadi 14.629 peserta. Dari total 14.629 peserta seleksi jalur mandiri, hanya sekitar 30% saja siswa yang akan diterima dan bisa belajar di UB. Menurut Bisri tahun ini jumlah siswa SMA asal Jakarta mendominasi, tentunya setelah siswa dari Jawa Timur.
“Ini femonema baru, saya sendiri belum tahu kenapa banyak siswa Jakarta yang mengikuti seleksi masuk ke UB,”jelas Bisri.
Berdasarkan pengakuan orang tua calon mahasiswa baru, ternyata alumni UB melakukan promosi ke SMA asal di Jakarta tanpa sepengetahuan pihak UB. Ini yang menyebabkan meningkatnya jumlah peminat UB lebih banyak dari Jakarta.
“Setelah dipromosikan oleh alumni, ternyata orang tua yang mencari tahu informasi tentang UB. Umumnya mereka merasa puas dan mendaftarkan anaknya kesini. Apalagi kondisi Kota Malang sangat representatif, dan ideal sebagai kota pendidikan,” jelas Bisri. [mut]

Rate this article!
Tags: