Tes Tulis Bacakades Diwarnai Aksi Nyontek

Tes Tulis BacakadesSidoarjo, Bhirawa
Pemkab Sidoarjo Rabu (30/3) kemarin menggelar tes tulis kepada 28 orang yang masih menjadi Bakal Calon Kades (Bacakades) dalam Pilkades serentak 2016 pada 29 Mei 2016 mendatang.
Sayangnya, tes tulis sempat diwarnai ulah tak jujur calon Kades yakni dengan menyontek dari salah satu pesertanya. Akhirnya oknum calon Kades itu mendapat peringatan dari Panitia Penyelenggara.
Asisten Tata  Pemerintahan  dan Kesra Pemkab Sidoarjo, Drs Asrofi MM, usai membuka pelaksanaan tes tulis tersebut di Ruang Delta Karya Setdakab Sidoarjo mengatakan, tes tulis ini dilakukan pada desa-desa  yang calon peserta Pilkadesnya lebih dari lima orang. Ini sesuai peraturan pemerintah, hasilnya akan diserahkan pada desa yang bersangkutan, kalau dulu masih ditangani panitia Pilkades di desa masing-masing. Materi dalam tes tulis itu diantaranya berisi bidang pemerintahan 50 soal, bidang Bahasa Indonesia 25 soal dan pengetahuan umum 25 soal.
Waktunya hanya 120 menit.
Selain hasil nilai ujian tulis, yang diperhitungkan juga adalah pengalaman kerja di bidang pemerintahan. Sedangkan pengalaman di bidang swasta tidak, karena aturannya seperti itu.
Menurut Asrofi, hasil tes tulis ini akan transparan dan dapat  dipertanggungjawabkan. Karena dalam tes tulis ini tidak ada titipan serta tidak intervensi dari luar dan dalam. Hasil tes tulis ini nanti akan dirangking dalam lima teratas. Sehingga tentu saja mereka yang lebih dari urutan lima tak lolos. Karena memang diambil lima orang saja.
”Meski lulus tes tulis ini nanti belum tentu terpilih jadi Kades lho, sebab nanti yang akan memilih adalah warga desa dalam Pilkades,” katanya.
Desa-desa yang bakal calon peserta Pilkadesnya harus dites ini, karena pesertanya lebih dari lima orang itu yakni Desa Tebel, Kec Gedangan enam orang, Desa Medaeng, Kec Waru tujuh orang, Desa Watugolong, Kec Krian enam orang dan Desa Kwangsan, Kec Sedati sembilan orang.
Disampaikan Asrofi, pada 29 Mei nanti jumlah desa yang akan melaksanakan Pilkades serentak 2016 adalah 77 desa. Awalnya ada 80 desa, tapi ada tiga desa hilang karena kasus Lumpur Lapindo. Yakni Desa Mindi, Desa Siring, Kec Porong dan Desa Kedungbendo, Kec Tanggulangin. [kus]

Tags: