Tetap Waspada, Meskipun Kasus AI Semakin Menurun

Avian InfluenzaPemprov Jatim, Bhirawa
Selama ini Dinas Peternakan Jatim dengan sejumlah perbaikan kualitas sistem dan sumberdaya manusia(SDM) mampu mengurangi kasus AI (Avian Influenza) atau akrab dikenal sebagai flu burung di Jatim dari tahun ke tahun.
Terbukti pada tahun 2012 terdapat 546 kasus Flu Burung, jumlah ini terus turun tidap tahunnya. Pada 2013 menjadi 470 kasus, tahun 2014 berkurang menjadi 70 kasus, sedangkan 2015 menyusut menjadi 25 kasus, dan 2016 masih ada 10 laporan kasus flu Burung.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan Jatim, Drh. Wemmi Niamawati MMA mengatakan, dalam menangani kasus AI, pihaknya memiliki Partisipatoris Deases Surveilance Responsibility (PDSR) ada di dua wilayah di Lab. Malang dan Tuban untuk menangani unggas di sektor 4 (peternakan rakyat)  Jumlah petugas ini ada 276 orang. Program ini kerjasama dengan pemerintah pusat dan FAO (food and Agricultur Organization).
Sellain itu sistem pelaporan memanfaatkan SMS Gateway juga dianggap mampu menekan penyebaran penyakit. Karena dengan sistem bernama ISIKNAS (Integreted System Informasi Kesehatan Nasional), pelaporan adanya penyakit pada hewan tidak melalui kertas. “Dengan memanfaatkan teknologi informasi ini pelaporan bisa cepat yang berpengaruh pada penanganan yang cepat juga,” ujarnya.
Apalagi , lanjutnya, saat ini masuk dalam kondisi cuaca dikarenakan dampak La Nina, maka berpengaruh pada potensi meningkatnya penyakit unggas. Apalagi peternak unggas yang ada di Jawa Timur di dominasi peternak rakyat. Hal ini membutuhkan campur tangan pemerintah untuk ikut mengawal.
” Tidak bisa dipungkiri fenomena La Nina akan meningkatkan potensi penyakit pada unggas. Khususnya Avian Influence (AI) atau Flu Burung,” kata Wemmi.
Keberadaan Virus AI ini menjadi salah satu yang diwaspadai karena termasuk penyakit Zoonosis yang bisa menular dari hewan ke manusia. Namun, hal ini bukan menjadi ancaman serius, meskipun beberapa waktu lalu ada beberapa kasus flu burung di Banyuwangi, Lamongan Lumajang dan Tuban.
Sedangkan, Kepala Seksi Pencegahan dan Penyakit Hewan Dinas Peternakan Jatim Dr Iswahyudi drh MP, menjelaskan jika La Nina pasti akan berpengarus pada penyakit hewan khususnya unggas. Apalagi, cengan cuaca dingin dan cahaya matahari yang kurang amampu meningkatkan daya tahan Virus Flu burung.
Untuk atasi ini,  Jatim telah miliki piranti pendukung, SDM, PDSR (Parisipatori Diseas Surveilence and Respon) atau petugas khusus pengendalinan penanggulangan penyakit di tingkat desa. Selain itu PVUK ( Petugas Veteriner Unggas Komersial) yang beranggotakan doketer hewan, bertugas di peternak sektor 3. Atau peternak rakyat modern.
“Sedang SDM dan sistem ISIKNAS, masyarakat tidak perlu khawatir dengan penyebaran penyakit hewan. Karena bisa langsung dilokalisir dan diatasi secara dini, sehingga tidak menyebar,” jelasnya. [rac]

Tags: