Tetapkan Moratorium Rekrutmen GTT-PTT

foto ilustrasi

Petakan Kebutuhan Guru SMA/SMK se Jatim

Dindik Jatim, Bhirawa
Jumlah guru pensiun yang terus bertambah otomatis membuat sekolah harus menyiapkan penggantinya. Namun, tahun ini SMA/SMK negeri di Jatim tak bisa sembarangan merekrut Guru Tidak Tetap (GTT) maupun Pegawai Tidak Tetap (PTT). Hal itu lantaran Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim tengah mengeluarkan kebijakan untuk moratorium (Penghentian sementara) rekrutmen GTT/PTT.
Seperti diakui Kepala SMKN 2 Surabaya Djoko Priatmodjo menuturkan, mulai awal tahun ini sekolah dilarang merekrut GTT/PTT. “Tidak tahu sampai kapan larangan itu. Suratnya ada sudah keluar dari dinas,” tutur Djoko.
Pihaknya mengaku, saat ini belum ada rencana untuk melakukan rekrutmen guru. Sebab, kebutuhan jam mengajar masih dapat terpenuhi dengan guru PNS maupun GTT yang saat ini ada. Namun, pihaknya juga mengaku jika tahun ini juga akan kehilangan dua guru PNS-nya lantaran memasuki usia pensiun.
“Tapi sementara ini tidak masalah. Masih bisa kita diambilkan dari GTT yang ada. Kebetulan jumlah GTT di sekolah kami juga cukup banyak,” tandas Djoko.
Hal senada diakui Kepala SMAN 8 Surabaya Ligawati. Menurut dia, aturan tersebut akan dilaksanakan dengan memaksimalkan jumlah guru yang ada. Karena itu, sementara tidak akan merekrut guru hingga moratorium itu dicabut.
Sejak tahun lalu Liga mengaku di sekolahnya sudah ada guru yang pensiun.
“Tahun 2017 satu orang, tahun ini akan ada tiga yang pensiun. Masing-masing guru Fisika, Bahasa Inggris, Matematika dan Bahasa Indonesia,” tutur dia.
Di antara empat mapel yang ditinggal pensiun gurunya itu, Liga mengaku masih bisa mengkaver kebutuhannya. Khususnya untuk guru Fisika dan Bahasa Inggris. “Untuk Matematika dan Bahasa Indonesia ini juga cukup. Tapi jam mengajarnya akan sampai 36 jam,” tutur dia.
Kepala Dindik Jatim Dr Saiful Rachman menuturkan, jumlah GTT dan PTT di SMA/SMK masih tercukupi. Namun, kebutuhan sekolah memang tidak sama. Ada sekolah yang mengalami kekurangan melainkan ada juga yang berlebih jumlah gurunya. Karena itu, kebutuhan guru yang diperlukan atau tidak sedang dianalisa dan dievaluasi.
“Sekarang sedang kita evaluasi kebutuhan dan pemerataan guru. Sementara tidak perlu mengangkat sampai evaluasi ini semua terpenuhi,” tutur Saiful. Untuk merekrut, lanjut dia, sekolah juga akan diberikan pedoman terkait penerimaan GTT maupun PTT. “Kebutuhan GTT-PTT ini memang kepentingan utamanya di sekolah, bukan di dinas. Tapi kita sedang mengevalusi,” tutur Saiful.
Sementara itu, Kabid Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Dindik Jatim Suhartatik menambahkan, terdapat dua agenda dalam menata sebaran guru SMA dan SMK di Jatim. Pertama yakni pemetaan dan pemerataan guru. Kedua membuat ketentuan terkait rekrutmen pendidik dan tenaga kependidikan non PNS.
“Kalau ada sekolah yang kekurangan bisa kita ambilkan dari sekolah lain. Tapi yang PNS, bukan GTT. Termasuk keberadaan guru PNS-dpk (Diperbantukan) juga akan dihitung,” pungkas dia. [tam]

Rate this article!
Tags: