Khofifah Indar Parawansa
Khofifah Indar Parawansa
Momentum Syawal benar-benar dimanfaatkan dengan baik oleh Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa untuk memperkuat silaturahim. Tidak hanya sekadar bertemu tatap muka, tetapi juga silaturahim untuk menyambungkan hati, pikiran dan rasa.
Dalam hal itu, Gubernur Khofifah menyebutnya sebagai silaturruh. Bagi organisasi sebesar Pemprov Jatim ini, silaturruh adalah sebuah kebutuhan dan keniscayaan. Karena itu, setelah sertijab pihaknya langsung bertemu dengan OPD menyerukan agar menjadi Jawa Timur. “Bukan hanya Disnaker, Dinas PU atau Dinas Pendidikan, tetapi Jawa Timur. Karena itu silaturhmi pikiran menjadi penting,” tutur dia.
Selanjutnya, penting juga dilakukan silaturahim harakiyah untuk menyambungkan berbagai program dari berbagai sektor. Misalnya Dinas Kominfo yang menjadi penyampai pesan dari seluruh OPD. Tetapi kemudian di antara tim kominfo dengan dinas lain kurang nyambung secara pikiran, pesan sampainya juga tidak akan sama.
Nyambung program menjadi penting, katadia, terlebih Nawa Bhakti Satya ini sesuatu yang baru. Masyarakat mungkin sudah bisa membayangkan dengan visi Jatim Sejahtera atau Jatim Kerja. Tapi orang akan tidak mudah membayangkan seperti apa Jatim Harmoni atau Jatim Berkah. “Makanya dua hal ini kami selalu stressing dalam silaturahim. Kami menjadikan silaturahim ini sebagai pembinaan organisasi kepegawaian,” tutur gubernur perempuan pertama di Jatim tersebut.
Di sisi lain, RPJMD juga sedang dalam proses pembahasan. Harapannya, setelah RPJMD menjadi Perda, ASN di Pemprov Jatim tidak lagi asing dengan Nawa Bhakti Satya dengan seluruh visi yang terkandung di dalamnya.
Kemudian silaturahim nidhomiyah tentang bagaimana tertib administrasi, disiplin, tertib berorganisasi.Misalnya ketika Men PAN-RB meminta Pemprov Jatim untuk melaporkan kehadiran ASN pada hari pertama kerja pasca libur lebaran. “Jadi ini tidak sekadar duduk-duduk mendengarkan. Tapi ini adalah bagaimana menyilaturahimkan hati kita, menyilaturahimkan pikiran kita dan menyilaturahimkan energi kita,” pungkas Khofifah. [tam]
