The Power of Tomorrow

Dhimam Abror

Dhimam Abror

Oleh: Dhimam Abror
Ketua Harian KONI Jatim
Ada tiga cara pandang terhadap hidup ini. Pertama, pandangan yang menekankan pada pentingnya masa lalu atau The Power of Yesterday. Orang yang percaya kepada pentingnya masa lalu menekankan bahwa hidup masa sekarang dan masa mendatang tidak akan bisa bermakna tanpa mempelajari masa lalu.
Tetapi, terkadang kelompok ini terlalu berlebihan dalam melihat pentingnya masa lalu sehingga berlebihan dalam kebanggaan masa silam. Kelompok ini seperti terlena dalam nostalgia dan romantisme sejarah sehingga lena terhadap kondisi sekarang dan abai terhadap masa depan.
Yang kedua adalah The Power of Now. Kelompok ini sangat percaya akan pentingnya kehidupan masa sekarang. Masa lalu tidaklah penting dan masa depan tak perlu dipikirkan. Yang terpenting adalah sukses sekarang dan nikmati sekarang juga. Kelompok ini bahkan tidak percaya adanya masa depan. Mereka hidup untuk masa sekarang. Mereka hanya hidup untuk dunia.
Yang ketiga adalah The Power of Tomorrow, pentingnya masa depan. Kelompok ini yakin bahwa masa depan adalah segala-galanya. Mereka mengabaikan kehidupan masa sekarang karena tidak menganggapnya penting. Kehidupan di masa depan adalah kehidupan abadi yang harus dicapai dengan mengorbankan kehidupan dunia di masa sekarang.
Bagaimana pandangan Islam terhadap tiga cara pandang ini? Islam mengajarkan bahwa ketiga pandangan itu sama-sama penting. Ketiganya harus diseimbangkan sebagai satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan.
Dalam konsep Islam, masa lalu adalah sebuah pelajaran yang penting untuk mengarungi masa sekarang dan mempersiapkan masa depan.
Masa lalu adalah contoh untuk mendapatkan pelajaran supaya lebih baik dalam mengarungi hidup dunia dan mempersiapkan masa depan di akhirat. Alquran banyak berisi kisah-kisah manusia masa lalu baik dan buruk. Yang baik harus kita contoh dan yang buruk harus jadi pelajaran supaya kita tidak menirunya.
The Power of Yesterday sangat penting dalam pandangan Islam sebagai panduan bagi hidup masa sekarang dan masa depan. Tetapi, Islam juga mengingatkan supaya kita berpikir rasional dan tidak hanya membanggakan masa lalu dan mengikuti jejak nenek moyang tanpa nalar yang jelas.
Kehidupan dunia, The Power of Now, bagi Islam tentu saja sangatlah penting. Islam mengajarkan bahwa kehidupan dunia adalah sementara. Islam mengingatkan bahwa kehidupan dunia adalah mainan yang bisa membuat terlena. Tetapi, Islam tetap menekankan umatnya untuk tetap mengambil bagian dalam kehidupan dunia dan tidak melupakan perannya dalam kehidupan dunia. “Janganlah kamu lupa akan bagianmu di dunia,” begitu Alquran mengingatkan.
Dunia adalah ladang bagi persiapan masa depan akhirat. Islam mengajarkan sikap kompeten dan kompetitif dalam kehidupan dunia. Seorang mukmin yang kuat lebih baik dari seorang mukmin yang lemah. Kompetensi dan kompetisi sangatlah penting.
Islam mengingatkan pentingnya kompetensi melalui ilmu pengetahuan. Siapa yang ingin berjaya dalam kehidupan dunia wajib membekali diri dengan ilmu. Siapa yang ingin mencapai kesuksesan akhirat wajib juga membekali dirinya dengan ilmu. Demikian halnya mereka yang ingin sukses dunia akhirat wajib mempersenjatai dirinya dengan ilmu. Itulah konsep Islam.
Lantas bagaimana dengan masa depan, The Power of Tomorrow? Inilah tujuan terakhir manusia Islam. Masa depan akhirat adalah titik final bagi perjuangan masa lalu dan pergulatan masa kini. Keyakinan kita akan kekalnya hidup masa depan menjadikan kehidupan kita di dunia ini mempunyai tujuan. Kita berbuat kebajikan di dunia ini karena yakin ada manfaat bagi kemanusian sekarang dan memberi kita jaminan kebaikan di kehidupan masa depan.
Sungguh beda dengan mereka yang hanya percaya kepada kehidupan masa sekarang. Mereka adalah kalangan materialis, yang hanya percaya bahwa hidup hanyalah yang ada sekarang ini, yang material. Kehidupan akhirat yang tidak terlihat tidak mereka yakini keberadaannya.
Jika di dunia ini mereka melakukan kebajikan maka itu dilakukannya sebagai bagian dari memberi arti atau makna bagi hidupnya. Mereka melakukannya tanpa tujuan apapun untuk kehidupan akhirat. Mereka melakukannya agar hidupnya punya arti.
Itulah bedanya manusia beriman kepada akhirat dengan manusia materialis yang hanya hidup dunia.
Islam mengajarkan kepada kita bahwa akhirat lebih baik dan lebih kekal. Bahwa akhirat lebih baik dari dunia ini.  Wallahu a’lam. [#]

Rate this article!
The Power of Tomorrow,5 / 5 ( 1votes )
Tags: