Tiba di Juanda, Dua PMI Positif Covid-19

Pekerja migran Indonesia (PMI) menunggu hasil pemeriksaan kesehatan dan dokumen perjalanan saat tiba di Terminal 2 Bandar Udara Internasional Juanda. (ANTARA FOTO/Umarul Faruq)

Pemprov Siapkan Fasilitas Karantina
Surabaya, Bhirawa
Dua orang pekerja migran Indonesia (PMI) terkonfirmasi positif virus corona (Covid-19), menurut hasil “screening” atau pemeriksaan menggunakan metode “polymerase chain reaction” (PCR), setibanya di Bandara Internasional Surabaya di Juanda, Sidoarjo, Jatim.
Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) V/Brawijaya Mayjend TNI Nurchahyanto menginformasikan pada Sabtu (22/1), Bandara Internasional Juanda menerima kedatangan sebanyak 129 pekerja migran Indonesia, keberangkatan dari negara Malaysia dengan mengunakan maskapai Malaysia Airlines.
“Saya bersama Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur memantau langsung proses ‘screening’ Covid-19, mulai dari Bandara Juanda hingga ke tempat karantina di Asrama Haji Sukolilo Surabaya,” katanya, melalui keterangan tertulis yang diterima di Surabaya, Minggu (23/1).
Pangdam Nurchahyanto mengumumkan, berdasarkan hasil screening menggunakan tes usap PCR, dua di antaranya terkonfirmasi positif Covid-19. “Dua orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 kemarin langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah dr Soetomo Surabaya,” ujarnya.
Menurut Mayjend Nurchahyanto, tim dokter di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soetomo, masih mendalami jenis Covid-19 yang menginfeksi dua pekerja migran tersebut.
Kemarin masih dinyatakan sebagai Covid-19 biasa. Tapi masih didalami oleh tim dokter untuk mengetahui apakah varian baru Omicron,” katanya.
Sementara terhadap ratusan pekerja migran Indonesia lainnya yang dinyatakan negatif Covid-19 saat ini diwajibkan menjalani proses karantina selama tujuh hari di Asrama Haji Sukolilo Surabaya. “Kemarin dari Bandara Juanda sudah kami sediakan bus untuk menuju ke tempat karantina di Asrama Haji Sukolilo Surabaya,” ujarnya.
Pangdam Nurchahyanto menandaskan, pada hari keenam nanti, di tempat karantina Asrama Haji Sukolilo Surabaya, akan kembali dilakukan tes usap PCR terhadap masing-masing pekerja migran tersebut.
“Bagi yang hasil tes PCR-nya negatif, pada hari ketujuh langsung diperbolehkan pulang menuju ke daerahnya masing-masing. Sedangkan yang hasil PCR-nya positif, akan kami rujuk untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut di RSUD dr Soetomo Surabaya,” ucapnya.
Untuk pertama kalinya, kedatangan internasional di Bandara Juanda kembali dioperasikan. Sebelumnya, demi menekan transmisi Covid-19, selama sekitar empat bulan terakhir, kedatangan internasional di Tanah Air hanya melalui di pintu, yaitu Bandara Soekarno Hatta, Jakarta, dan Samratulangi, Manado.
Bandara Internasional Juanda mulai dioperasikan bertahap di awal tahun ini, sementara hanya melayani kepulangan pekerja migran Indonesia, sekaligus untuk mengurai proses karantina yang membutuhkan waktu lama agar tidak membludak di Bandara Soekarno Hatta dan Samratulangi.
Sementara itu Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan bahwa dalam upaya mencegah penularan Covid-19, seluruh PMI yang baru pulang dari Malaysia langsung dikarantina di Asrama Haji Sukolilo Surabaya selama tujuh hari setelah tiba di Bandar Udara Internasional Juanda.
“Yang dikarantina yang hasil PCR negatif, sedangkan positif langsung dibawa ke RSUD dr. Soetomo,” kata Gubernur saat dihubungi dari Surabaya, Minggu (23/1).
Pada Sabtu (22/1), sebanyak 129 orang pekerja migran Indonesia tiba dari Malaysia di Terminal 2 Bandar Udara Internasional Juanda serta langsung menjalani pemeriksaan RT-PCR untuk mendeteksi penularan Covid-19 dan menunggu hasil pemeriksaan keluar selama sekitar satu jam.
Pekerja migran Indonesia yang menurut hasil pemeriksaan tidak tertular Covid-19langsung diarahkan ke tempat karantina dan baru boleh kembali ke daerah asal masing-masing setelah selesai menjalani karantina.
“Ketersediaan tempat tidur di Asrama Haji cukup memadai, yakni sebanyak 650 unit, dan bisa menampung empat kali kedatangan pekerja migran,” kata Khofifah.
Apabila Asrama Haji penuh, ia melanjutkan, Pemprov Jatim menyiapkan fasilitas karantina di Gedung Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan dan Balai Pendidikan dan Pelatihan Keagamaan di Kota Surabaya.
Selain itu, pemerintah menyiapkan sejumlah hotel untuk menampung pelaku perjalanan dari luar negeri yang membutuhkan fasilitas karantina. Penyediaan fasilitas karantina bagi pekerja migran dan pelaku perjalanan dari luar negeri merupakan bagian dari upaya Pemprov Jatim untuk meminimalkan risiko penularan Covid-19.
“Berbagai kesiapsiagaan telah dilakukan, dan semua ini sudah disimulasikan secara matang. Insya Allah kami bersama tim secara kolektif ikut mengawal dan mengawasi kedatangan dan penanganan pekerja migran,” kata Gubernur. [ant.wwn]

Tags: