Tiba di Surabaya, Tiga Kloter Jamaah Haji Lalui Thermal Scanner

Salah satu jemaah haji kloter perdana Debarkasi Surabaya saat melakukan sujud syukur usai turun dari pesawat setelah menjalankan ibadah haji di tanah suci Makkah.

Surabaya, Bhirawa
Pemulangan jemaah haji kloter perdana Debarkasi Surabaya pada Minggu (18/8) kemarin telah berjalan lancar. Kloter pertama yang berasal dari Kabupaten Magetan, kloter dua gabungan dari Kabupaten Ngawi Ponorogo serta Surabaya dan kloter tiga berasal dari Kabupaten Ponorogo.
Plt. Kakanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur, Jamal mengungkapkan untuk pemulangan jemaah haji kloter perdana telah berjalan lancar dan bersyukur karena jumlah jemaah haji Jawa Timur yang meninggal dunia berkurang dibandingkan tahun sebelumnya.
“Alhamdulillah, pemulangan tiga kloter perdana berjalan lancar semoga menjadi haji yang mabrur. Hingga hari ini, ada 37 jemaah haji Jawa Timur yang meninggal dunia dan jumlah ini termasuk menurun dibandingkan tahun lalu,” terangnya usai menyambut kloter 3 di Hall Mina, Asrama Haji Sukolilo Surabaya.
Jamal menambahkan jemaah haji yang meninggal dunia dikarenakan berbagai penyakit yang dideritanya. Selain itu satu, terdapat satu jamaah yang masih tertinggal di Saudi Arabia karena sakit stroke dan dirawat di Rumah Sakit An Noor Mekkah.
Pada kloter dua terdapat satu orang haji yang masih dirawat di KKHI Mekkah. Sarbini Soengeb, jemaah haji asal kabupaten Ponorogo masih dirawat di Arab Saudi karena penyakit komplikasi. Serta Amin Sutikno usia 76 tahun asal Kabupaten Ngawi yang wafat di di Arab Saudi karena penyakit stroke yang dideritanya.
Sementara pada kloter tiga asal Kabupaten Ponorogo, terdapat dua orang haji yang wafat dan dimakamkan di Arab Saudi. Kedua orang tersebut adalah Kemin Bin Tamangun dan Supiyah Ridwan Kartomangun.
Jemaah Haji Lalui Thermal Scanner
Bagi jemaah yang sudah tiba di Debarkasi Surabaya baik dari tiga kloter tersebut akan melewati thermal scanner, mesin pemantau suhu tubuh jemaah haji selain dilakukan pemeriksaan dokumen serta pembagian air zam-zam sebanyak 5 liter.
Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Surabaya, Budi Hidayat mengatakan suhu tubuh normal diambang batas 37,5, apabila ditemukan ada seorang jemaah yang mengalami peningkatan suhu tubuh maka akan dibawa ke polikilinik dan langsung dilakukan observasi lebih lanjut oleh dokter apakah jemaah haji tersebut mengalami penyakit menular atau tidak.
Untuk itu Jemaah haji kemudian diimbau untuk memeriksakan kesehatan melalui Kartu Kewaspadaan Kesehatan Jamaah Haji apabila ada gejala demam dan flu dalam waktu tiga minggu atau 21 hari.
Menurut Budi Hidayat, virus yang diwaspadai adalah virus korona yang menyebabkan flu unta, virus ebola serta meningitis. “Jemaah kita baru pulang dari Saudi, ada tiga penyakit yang perlu kita waspadai yaitu mers-cov atau biasa disebut flu unta, meningitis serta ebola yang sedang merebak di negara Afrika,” jelasnya. [riq]

Tags: