Tidak Lagi seperti Bencana, tapi Sudah seperti Kiamat Kecil

Para relawan PMI Kota Surabaya saat menyerahkan bantuan kepada PMI Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

Surabaya, Bhirawa
Sungguh sudah tidak layak lagi disebut sebagai bencana gempa bumi, namun sudah bisa dianggap kiamat kecil, di mana-mana kondisi rumah maupun infrastruktur di Lombok banyak yang sudah tidak bisa dipergunakan lagi.
Hal ini diungkapkan Dewan Kehormatan PMI Kota Surabaya In Iswarini setelah kembali ke Surabaya usai menyerahkan bantuan gempa bumi di Lombok bersama Tim relawan PMI Kota Surabaya yang dipimpin Pengurus PMI Kota Surabaya Drs Eko Haryanto.
“Kalau melihat dampak gempa dari televisi hanya 2-3 menit mungkin tidak begitu terasa dan mungkin juga dianggap tidak terlalu parah, tetapi setelah kami melihat sendiri di kawasan yang terdampak, sungguh sudah seperti kiamat kecil. Benar-benar mereka sangat membutuhkan bantuan,” ujarnya.
Bahkan menurut In Iswarini, ada salah satu masjid yang memang dari tampak luar masih bagus, akan tetapi di dalam sudah pada retak semuanya. “Mereka membutuhkan tempat yang layak, bantuan pembangunan rumah kalau bisa disegerakan oleh pemerintah maupun dinas terkait,” katanya kemarin.
Sementara itu bantuan yang telah diberikannya ini terasa masih terlalu kecil untuk membantu para korban bencana di Lombok. “Dengan kondisi mereka sekarang, sungguh bantuan yang kami berikan ini terasa sangat sedikit dan masih kurang bisa membantu korban yang lainnya,” ujar pemilik Roti In di kawasan Jemursari ini.
Dengan bisa melihat kondisi paling pelosok mengalami bencana, In Iswarini yang juga Direktur PT Inti Mustika Karyatama juga merasa sangat bersyukur atas bantuan yang diberikan oleh Polres Mataram NTB.
“Berkat bantuan Kapolres Kapolres Mataram Muhammad, tim relawan PMI Kota Surabaya bisa masuk dan memberikan bantuan ke pelosok daerah yang paling mengalami bencana gempa bumi. Kami benar-benar mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan beliau yang turut membantunya,” terangnya.
Adapun bantuan yang saat ini berada di Lombok memang sangat banyak, hanya banyak yang belum tersalurkan sehingga menumpuk. Mungkin disebabkan terbatasnya kendala penyalur khususnya ke daerah-daerah pelosok yang belum bisa terjangkau.
Sementara itu PMI Kota Surabaya memberikan bantuan logistik dan uang tunai senilai Rp 90.242.000 yang diserahkan langsung pada PMI Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
“Bantuan logistik berupa barang seperti tenda, selimut, terpal, pakaian layak pakai, peralatan mandi, sanitasi kita dan bahan makanan dengan berat total 4,5 ton sudah kami salurkan. Semoga bisa membantu meringankan beban para korban gempa,” pungkas Pengurus PMI Kota Surabaya Drs Eko Haryanto.
Eko Haryanto menambahkan terhitung sudah beberapa kali PMI Kota Surabaya mengirimkan bantuan tenaga medis, psikologis dan tim relawan ke Lombok. Di antaranya pada 12-20 Agustus 2018 sebanyak 9 personel, 9 Agustus 2018 mengirimkan 150 kantong darah ke UDD PMI Lombok Barat, pada 18-25 Agustus 2018 sebanyak 7 personel dan 24-29 Agustus 2018 sebanyak 8 personel. [riq]

Tags: