Tidak Pernah Menyerah untuk Belajar Manajerial Kepala Sekolah

Luluk Nuryanti SSi MPd

Luluk Nuryanti SSi MPd
Angan-angan atau bercita-cita ingin menjadi kepala sekolah tidak terbayang sama sekali di benaknya, sehingga saat kuliah pun harus mengambil jurusan kimia di Universtas Airlangga (Unair) Surabaya. Yang terbayang kerja di perusahaan besar, bonafide dengan gaji besar pula. Semua itu telah sirna, sebab kini justru menjadi Kepala SMP Sepuluh Nopember Sidoarjo. Itulah ungkapan Luluk Nuryanti SSi MPd perempuan kelahiran Sidoarjo 29 September 1977 ini.
Ditemui sebelum liburan akhir pekan (11/2) Luluk mengaku, dorongan untuk menjadi guru berasal dari orang tuanya. Diperkuat lagi oleh suaminnya sendiri, dengan alasan tidak boleh kerja berat, tidak boleh kerja di perusahaan.
“Jadi guru saja, lebih ringan tapi banyak ilmu dan bermanfaat untuk orang lain. Saya harus patuh terhadap orang tua dan suami, akhirnya mengabdi menjadi guru,” ungkap lulusan kimia Unair Surabaya 2001.
Dengan jurusan kimia murni, tidak kesulitan untuk melamar menjadi guru. Bahkan bisa merangkap di beberapa sekolahan sekaligus, yakni di SMKN 1 Sidoarjo, di SMK Antartika 2 Buduran, serta di SMP dan SMK Sepuluh Nopember Sidoarjo. Sejak 2010 pertama kali berdiri sudah menjadi Waka Kurikulum dan mengajar di SMP dan SMK Sepuluh Nopember keduanya.
Namun tahun 2017, Luluk Nuryanti yang mempunyai hobi melakukan penelitian ini, kaget dan tak menyangka, setelah pihak yayasan menunjuk dirinya untuk menjadi Kepala SMP Sepuluh Nopember Sidoarjo.
“Saat ditunjuk saya bingung, apa yang harus saya lakukan. Memulainya seperti apa dan darimana memulainya, hanya berbekal pengalaman saat menjadi Waka Kurikulum saja. Karena pihak Yayasan Purnama sudah memberikan amanah, maka saya tidak boleh menyerah harus belajar dan terus belajar,” ungkap peraih Finalis Inobel (Inovasi Pembelajaran) ini.
Sehingga Luluk harus mengikuti berbagai pelatihan, berkomunikasi dengan orang – orang yang banyak pengalaman sebagai kepala sekolah, bahkan sampai saya ikut Program Penguatan Kepala Sekolah yang diadakan oleh Dewan Pendidikan Jawa Timur. Dan hasil belajarnya yang terus menerus dilakukan dan tidak pernah menyarah akhirnya membuahkan hasil.
“Jadi tugas kepala sekolah itu paling dominan adalah sebagai manajerialnya. Sekarang sudah paham apa yang harus dilakukan, bahkan sebelum berangkat ke sekolah pun sudah mengerti apa nanti yang akan dilakukan di sekolah. Ya Alhamdulillah semua itu berkat belajar yang tidak kenal menyerah,” katanya.
Luluk menambahkan, bila ada siswa yang nakal tetapi gurunya tidak menghiraukan, tidak membinanya dengan baik, sebagai kapala sekolah akan marah. Sehingga memanggil para pihak yakni guru dan siswa untuk mencari duduk permasalahannya hingga ditemukan solusinya.
“Merasa senang kalau guru dan siswanya berprestasi. Itu sangat senang sekali. Namun bagi saya, perkerjaan nomer satu adalah harus sukses saat waktunya PPDB,” tambah Luluk. [ach]

Tags: