Tiga Bulan Kasus DB Jatim Turun Drastis

dr Harsono

dr Harsono

Surabaya, Bhirawa
Selama tiga bulan terakhir kasus Demam Berdarah (DB) di Jatim turun dratis. Data Dinkes Jatim, kasus DB tiga bulan terakhir mengalami penurunan, yaitu Maret sebesar 2.230 orang, April sebesar 1185 kasus dan Mei sebesar 665 orang.
”Jika dilihat bulan januari dan februari lalu jumlah DB sangat tinggi yaitu Januari 4.589 orang dan bulan februari sebesar 4.245 orang,” kata Kepala Dinkes Jatim, dr Harsono.
Harsono mengaku, turunnya jumlah penderita DB tiga bulan terakhir karena faktor cuaca, dimana musim kemarau banyak nyamuk aedes aegypti berkembang biak. Pada musim penghujan nyamuk aedes aegypti mudah berkembangbiak karena banyak air yang mengenang. Sedangkan musim kemarau dipastikan air genangan hampir tidak ada.
”Nyamuk aedes aegypti tidak dapat berkembang biak jika tidak ada genangan air,” ucapnya.
Mantan Bupati Ngawi ini menuturkan, selain faktor kemarau, faktor kebersihan masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan semakin baik. Banyak masyarakat yang mulai sadar dalam menerapkan program 3 M (Menguras, Mengubur dan Menutup). ”Lebih baik mencegah daripada harus mengobati,” tegasnya.
Menurutnya, saat ini, musim kemarau tidak berarti penularan nyamuk aedes aegypti tidak ada, akantetapi jumlah penularannya akan lebih sedikit daripada musim penghujan. Lingkungan yang kotor dan kumuh menjadi penyumbang nyamuk aedes aegypti untuk berkembang biak, sehingga diperlukan kesadaran bersama masyarakat dalam menjaganya.
”Kita ingin masyarakat membudayakan program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). Jika ini dilakukan maka sarang dan bibit nyamuk aedes aegypti akan dengan mudah diberantas,” terangnya.
Lebih lanjut Harsono mengungkapkan, pada bulan mei lalu masih ada daerah yang rawan akan penularan nyamuk aedes aegyptii seperti Pasuruan jumlah kasus 94 orang, Banyuwangi 89 kasus dengan korban meninggal 4 orang, Bondowoso 53 kasus, Gresik 54 kasus dengan korban meninggal 2 orang.
”Daerah-daerah ini nantinya akan menjadi fokus utama Dinkes dalam menurunkan jumlah korban DB,” ujarnya.
Ke depan Harsono meminta kepada semua masyarakat dan dinas terkait untuk bersama-sama mengawal program PSN. Menurutnya, program PSN murupakan kegiatan yang harus dilakukan oleh semua orang dalam memberantas sarang nyamuk aedes aegypti. ”Saya yakin dengan kerjasama yang baik program PSN akan berjalan lancar,” imbuhnya. [dna]

Tags: