Tiga Desa Inovatif Dapat Penghargaan Pemerintah Kabupaten Situbondo

Bupati Situbondo Dadang Wigiarto saat melihat salah satu desa di Kota Santri yang berhasil mengikuti lomba desa inovatif. [sawawi/bhirawa]

Situbondo, Bhirawa
Pemkab Situbondo melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Situbondo memberikan perhatian dan penghargaan yang tinggi kepada desa yang mampu menciptakan inovasi di tempat daerah masing masing. Yang terbaru misalnya DPMD Kabupaten Situbondo menyerahkan sejumlah penghargaan kepada tiga desa terinovatif yang ada di Kabupaten Situbondo.
Informasi Bhirawa menyebutkan, tim inovasi Kabupaten Situbondo memberikan penghargaan kepada tiga desa inovatif di Kota Santri kemarin. Pemberian penghargaan yang cukup bergerngsi tersebut diberikan kepada tiga desa yang dinilai berhasil melakukan terobosan gemilang serta mampu menciptakan program inovasi di desanya.
Ketiga desa tersebut, bebernya, Desa Tenggir dan Desa Tokelan, Kecamatan Panji. Lalu Desa Olean, Kecamatan Situbondo. “Ketiga desa itu memiliki program inovasi yang berbeda namun mampu mengembangkan pelayanan kepada masyarakat secara optimal,” beber Kadis DPMD Kabupaten Situbondo Lutfi Joko Prihatin.
Masih kata Lutfi, khusus Desa Tenggir tercatat sebagai Desa terinovatif karena memiliki program Kartu Tenggir Sehat. Program ini, kata mantan Kepala BKPSDM Kabupaten Situbondo itu, untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi warga miskin, yang tidak tercover dari program KIS atau Kartu Indonesia Sehat. “Ini sangat menarik. Karena dari program Kartu Tenggir Sehat warga dapat menggunakan Dana Desa (DD) untuk memberikan pelayanan dasar kepada para warga,” ucap Lutfi JP.
Lutfi kembali menambahkan, untuk Desa Tokelan berhasil melakukan program inovasi Tobat yaitu Tokelan Hebat. Program Tobat ini, tegas Lutfi, Desa memberikan pelayanan pendidikan non formal seperti bimbel (bimbingan belajar).
Program Tobat ini, lanjutnya, tidak hanya menyediakan sarana bimbel, melainkan juga melibatkan tenaga pendidik berasal dari Desa Tokelan sendiri. Sementara itu untuk Desa inovatif berikutnya yaitu Desa Olean memiliki program bernama inovasi Dewi atau Desa Wisata. “Melalui Destinasi wisata Karang Kenik 26 KK inilah, Desa Olean dinilai cukup sukses menyulap areal persawahan menjadi lokasi destinasi wisata baru yang representatif,” ungkap Lutfi.
Terpisah, Kabid Bina Desa, pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Situbondo, Yogie Krispian Sah, menimpali, ketiga desa tersebut memiliki tiga program inovasi yang sama sama unggul. Artinya, sebut Yogie, Desa Tenggir fokus kepada pelayanan kesehatan melalui Kartu Tenggir Sehat dan Desa Tokelan memiliki pelayanan pendidikan melalui Tokelan Hebat atau Tobat. “Untuk Desa Olean ini menciptakan program Dewi atau Desa Wisata yang memiliki manfaat cukup membanggakan bagi pecinta pariwisata,” aku Yogie.
Yogie kembali menambahkan, untuk meraih penghargaan tersebut tidak mudah karena harus melalui proses evaluasi dari Tim Inovasi Kabupaten (TIK). Menurut Yogie, tidak ada masalah Desa menggunakan dana desa untuk program pendidikan dan kesehatan, karena salah satu tujuan dari adanya Dana Desa tersebut untuk memberikan pelayanan dasar kepada masyarakat.
Untuk itu Yogie berharap, pada tahun 2020 ini diyakini banyak desa mampu melahirkan inovasi yang baru. “Biasanya tiap desa itu akan bersaing dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Termasuk juga memberikan penguatan kapasitas SDM kepada masyarakat yang ada di pedesaan Kabupaten Situbondo,” pungkasnya.[awi]

Tags: