Tiga Guru Diduga Sebar Kabar Hoax, Ditangkap Polisi

Ketiga Guru honorer penyebar berita hoax ini didampingi petugas Polsek meminta maaf dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya. [hasan amin]

Mojokerto, Bhirawa
Tiga guru SD di Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto, akhirnya diamankan polisi akibat diduga membuat dan menyebarkan berita bohong (hoaks). Belakangan konten ini tersebar menjadi berita hoaks pembunuhan.
Ketiganya berprofesi sebagai guru honorer di sebuah SDN, di wilayah Kecamatan Trawas ini bernama Ricky Yuli Eka (27) dan Agung Dwi (25), warga Desa Belik, Trawas, serta Kamaludin Khaidir (24), warga Desa Ketapanrame, Trawas.
Menurut Kasat Reskrim Polres Mojokerto, AKP Tiksnarto Andaru Rahutomo, konten hoaks yang dibuat para guru ini berawal dari kecelakaan tunggal yang dialami Kamaludin pada Kamis (2/12) sekitar pukul 09.00, di Jl Raya Belahantengah, Mojosari dalam perjalanan ke Kantor Dinas Pendidikan Mojokerto.
“Saudara Ricky memfoto kondisi Kamaludin setelah kecelakaan sebagai laporan izin tidak bisa mengikuti kegiatan di Dinas Pendidikan. Selanjutnya Ricky lantas mengedit foto Kamaludin tersebut pada Rabu (8/12). Ia menambahkan luka jeratan dan darah pada leher sehingga terkesan Kamaludin menjadi korban pembunuhan.
Selanjutnya, Ricky mengirim foto editan itu ke Agung di hari yang sama. Tidak sampai di situ, Agung mengirim foto editan ini ke Grup WhatsApp (WA) Guru Honorer P3K Kabupaten Mojokerto.
Pada foto ini Ricky memberi keterangan ‘Sekedar info barangkali ada yang mengenal teman atau siapanya, tadi pagi terjatuh di kawasan Trawas, keterangan warga sekarang orangnya sering ngelamun dan ngomong sendiri, mohon dishare di Grub WA masing’.
Pada hari yang sama, foto editan guru honorer itu berkembang menjadi hoaks pembunuhan. Foto Kamaludin dengan luka jerat dan darah di leher ini di Grup WA hingga Twitter. Dalam foto ini dibumbui dengan kalimat korban pembunuhan di Pacet, Mojokerto yang belum diketahui identitasnya. [min]

Tags: