Tiga Kampung di Jatim Raih Penghargaan Proklim Utama

Aktivitas yang dilakukan di Desa Mojodeso Kabupaten Mojokerto yang meraih penghargaan Proklim.

Pemprov, Bhirawa
Provinsi Jatim selalu memberikan prestasi yang membanggakan dengan diraihnya berbagai penghargaan seperti Penghargaan Narwasita Tantra, 31 penghargaan Adipura, 1 penghargaan Kalpataru, dan 1 penghargaan Adiwiyata.
Ternyata ada lagi penghargaan yang diterima, yaitu sebanyak tiga kampung di Jatim meraih penghargaan trofi Proklim (Program Kampung Iklim) utama. Sedangkan Proklim kategori pratama sebanyak 34 kampung meraih sertifikat Proklim.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jatim Bambang Sadono mengatakan kalau Provinsi Jatim juga meraih apresiasi penghargaan sebagai pembina terbaik Proklim dari lima provinsi terpilih seperti Banten, Riau, Sumatera Selatan dan Jawa Tengah.
Untuk ketiga kampung yang meraih penghargaan itu berada di Proklim Dusun Trawas Kecamatan Trawas Kabupaten  Mojokerto, Proklim Desa Mojodeso Kecamatan Kapas Kabupaten  Bojonegoro, dan Proklim di RW 3 Kelurahan Jambangan Kecamatan Jambangan Kota Surabaya.
Pemberian penghargaan itu diterima pada saat Rakernas KLHK dengan tema Untuk Hutan, Lingkungan dan Perubahan Iklim Berkeadilan di Jakarta.
Bambang Sadono juga mengatakan penerima penghargaan trofi utama mengalami kenaikan dibandingkan tahun lalu yang hanya satu kampung meraih penghargaan.
“Target mendatang, kami akan lebih siapkan lagi kampung-kampung yang diusulkan untuk meraih penghargaan Proklim ini. Diharapkan yang menerima penghargaan ini dapat meningkat lagi sehingga kegiatan yang berbasis masyarakat bisa diperbanyak karena manfaatnya dapat mengurangi dampak perubahan iklim,” katanya  dikonfirmasi, Minggu (27/8).
Dikatakannya, tidak hanya meraih penghargaan dari pusat dalam hal ini Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, bagi pemenang Proklim juga diberikan stimulan bantuan dari Pemprov Jatim untuk bisa mempertahankan programnya. Misalkan saja, di Malang berupa biogas, ataupun Blitar untuk angkutan untuk bank sampah.
“Semakin banyak kampung meraih penghargaan Proklim maka akan menjadi indikator untuk mengetahui perubahan iklim yang terjadi di Jatim. Proklim, saat ini adalah kegiatan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim berbasis masyarakat, serta dapat melibatkan CSR (Corporate Social Responbility) perusahan,” ujarnya.
Kabid Tata Lingkungan Dyah Susilowati menambahkan adanya Proklim ini tentunya akan memberikan manfaat berupa kontribusi dalam pencapaian target penurunan emisi gas rumah kaca nasional sebesar 26 persen pada 2020, meningkatkan ketahanan masyarakat dalam menghadapi variabilitas iklim, dan dampak perubahan iklim.
Tidak hanya itu, adanya Proklim juga tersedia data kegiatan mitigasi dan adaptasi perubahan iklim serta potensi pengembangannya di tingkat lokal yang dapat menjadi bahan masukan dalam perumusan kebijakan, strategi, dan program terkait perubahan iklim. [rac]

Tags: