Tiga Kampus Pilih Bondowoso Jadi Lokasi Penmas

Bupati Bondowoso Drs KH Salwa Arifin saat menerima 212 Mahasiswa Unair di Pendopo kemarin. [Samsul Tahar]

Tingkatkan Populasi ternak, Manfaatkan Teknologi
Bondowoso, Bhirawa
Selama 10 hari ke depan 212 mahasiswa Kedokteran hewan dari Universitas Negeri akan melakukan Pengabdian Masyarakat (Permas) Internasional di Bondowoso. Rinciannya yakni 205 mahasiswa dari Unair, dua mahasiswa dari Udayana, dan lima mahasiswa mancanegara dari Korea.
Menurut Perwakilan Dekan 1 Fakultas Hewan, Universitas Airlangga, Fedik Abdul Rantam, saat Penyambutan dan Penerimaan Peserta Permas Internasional 2019, di Pendopo Bupati, Kamis (11/7), mengatakan, bahwa dipilihnya Bondowoso sebagai lokasi pengabdian karena disebut merupakan sumber ternak.
“Kelihatannya bisa dipacu dan dikembangkan populasinya,” ujarnya. Para mahasiswa tersebut rencananya akan menyampaikan pengetahuan tentang pemanfaatan teknologi untuk peningkatan populasi ternak. Termasuk, pemahaman tentang kesehatan hewab yang baik, dan mengimprove kesiapan SDM training agar mudah memanfaatkan tekonologi. Terakhir yakni tentang pakan ternak.
“Pertama adalah pendekatan bagaimana cara peningkatan populasi ternak. Seperti membuat birahi. Kedua adalah kesehatan ternak, seperti bagaimana menghandle sapi yang baik, kapan vaksinasi dan lain-lain. Itu yang bisa diberikan mahasiswa,” ujarnya.
Selanjutnya, agar pengabdian kepada masyarajat tak terputus pihaknya juga akan menindaklanjuti dengan Mahasiswa Praktek Kerja Lapangan di Puskeswan selama 1,5 bulan.
Sementara Bupati Bondowoso Drs KH Salwa Arifin, mengharapkan agar dengan kehadiran para mahasiswa ini bisa meningkatkan populasi sapi di Bondowoso yang saat ini mencapai sekitar 224ribu ekor. Sekaligus membantu mendorong Bondowoso bukan hanya sebagai lumbung ternak, melainkan pula jadi lumbung daging.
“Kami masih merasa kurang puas. Kami berupaya bagaimana populasi ini bisa naik. Tentunya dengan kehadiran mahasiswa ini, mungkin peternak sapi bisa meningkatkan,” ujarnya dihadapan ratusan mahasiswa.
Ia pun berpesan agar mahasiswa agar bisa menyampaikan informasinya menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami. Pasalnya, sejumlah masyarakat yang hendak
“Berikan arahan kepada peternak dengan bahasa yang mudah diterima. Karena peternak sapi, rata-rata SDMnya bukan SDM yang cukuo bagus. Jadu menggunakan bahasa yang sederhana,” pungkasnya.
Untuk desa-desa yang akan menjadi lokasi pengabdian masyarakat, diantaranya Kecamatan Tamanan yang terdiri dari desa Mengen, Sukosari, Sumber Kemuning, dan Kemerian. Kemudian, kecamatan Maesan terdiri dari desa Sumber Anyar, Pakem, Pakuniran. Terakhir di Kecamatan Jambesari Darusullah yakni desa Jambesari, Jambeanom, Sumber Jeruk. [har]

Tags: