Tiga Kategori Wilayah Jadi Prioritas KIPIN – ABM

Para siswa SD terlihat fokus memperhatikan penjelasan penggunaan KIPIN-ABM untuk bisa dimanfaatkan dalam menunjang proses pembelajaran.

Tunjang Pembelajaran, Dindik Prioritaskan Program Digitalisasi Pendidikan
Dindik Jatim, Bhirawa
Digitalisasi pendidikan menjadi salah satu program prioritas Pemprov Jatim melalui Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim agar masyarakat bisa menikmati teknologi digital. Dalam menunjang program ini, Dindik menyiapkan Kios Pintar Anjungan Belajar Mandiri (KIPIN-ABM) yang dilaunching di SMAN 1 Ngadirojo, Pacitan.
Diharapkan mesin ini bisa dimanfaatkan masyarakat untuk menunjang proses belajar mengajar. Utama para siswa di jenjang TK, SD, SMP, hingga SMA/SMK.
Menurut Kepala Dindik Jatim, Wahid Wahyudi, Anjungan Belajar Mandiri (ABM) merupakan program yang digagas Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa agar semua masyarakat di wilayah Jawa Timur baik di perkotaan, pedesaan, pedalam, pegunungan hingga kepulauan bisa menikmati teknologi digital.
“Karenanya program prioritas pendidikan adalah digitalisasi pendidikan. Oleh gubernur secara bertahap dibantu alat ABM ini,” kata Wahid-sapaan akrab Wahid Wahyudi.
Dalam program ini, Dindik memprioritaskan wilayah dengan tiga kategori. Yakni, kepulauan pegunungan dan pedalaman. Di ABM ini ada ribuan bahan pembelajaran yang bisa diunduh siswa dan warga masyarakat.
“KIPIN Ini bisa ditaruh di daerah yang tidak ada jaringan internet. Alat ini dipasang wifi dengan radius 20 meter, semua orang termasuk siswa bisa mendownload isi dari ABM. Termasuk guru juga bisa mengupload bahan materi ajar di ABM,” jelas Wahid.
Wahid mencontohkan, seperti di SMAN 1 Ngadirojo. ABM tidak hanya dimanfaatkan oleh warga SMA. Tapi juga bisa dimanfaatkan para warga dan siswa TK, SD, SMP dan SMA/SMK.
“Saya berpesan agar ABM ini ditempatkan di tempat strategis yang bisa digunakan warga sekitar. Sehingga pemanfaatannya bisa optimal,” imbuhnya.
Dalam menggunakan KIPIN – ABM ini baik siswa atau masyarakat tidak perlu menyentuh mesin ABM. Cukup mengunduh aplikasi KIPIN School 4.0 lewat Google Play. Setelah diinstal, jaringan wifi smartphone akan dikoneksikan dengan wifi KIPIN Eduspot. Kemudian siswa ataupun warga cukup memasukkan user yang diberikan oleh teknisi setempat untuk selanjutnya memasukkan password serta alamat email.
“Siswa bisa mengunduh materi dengan offline sesuai dengan kebutuhan siswa. Ada materi prakerja juga mulai tutorial hingga keterampilan. Ada tujuht lembaga yang menerima KIPIN – ABM ini. Diantaranya kepulauan Sumenep, Situbondo dan Bondowoso. Diharapkan tidak ada daerah di Jatim yang tidak bisa memanfaatkan teknologi digital. Semua akan dipenuhi untuk bisa memanfaatkan teknologi digital untuk proses belajar mengajar,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala SMAN 1 Ngadirojo, Pacitan, Supratikto mengungkapkan, siswa yang memiliki keterbatasan jaringan internet bisa memanfaatkan ABM untuk mengakses materi pembelajaran, maupun soal – soal latihan yang diinginkan.
“Tidak memerlukan jaringan internet secara langsung. Karena materi atau bank soal sudah tersimpan dalam sistem. Siswa bisa mendownload tanpa jaringan internet. Selain itu bisa dimanfaatkan guru untuk mengakses atau mengupload materi – materi pembelajaran. Masyarakat bisa menggunakan KIPIN – ABM disekolahnya mulai pukul 07.00 hingga 21.00 dengan pendampingan teknisi,” urainya. [ina]

Tags: