Tiga Kecamatan di Bojonegoro Krisis Air Bersih

7-foto B bas-krisis air bersih warga saat antri air bersih bantuan dari pemkab BojonegoroBojonegoro, Bhirawa
Musim kemarau tiba, di Bojonegoro mulai mengalami krisis air bersih. Hal itu terjadi di tiga desa pada tiga kecamatan di Kabupaten Bojonegoro. Akibat kemarau, banyak sumur warga yang mulai mengering. Kepala Disnakertransos Bojonegoro, Adi Wicaksono mengatakan, krisis air di Bojonegoro terus meluas.
Jika sampai hari ini, jumlah desa yang tersebar di tiga kecamtan telah didroping air bersih. “Tiga desa tersebut yakni Desa Ngumpakdalem Kecamatan Dander,  Desa Megalih kecamatan Kepohbaru dan Wedoro kecamatan Sugihwaras,” ujar keepal Disnakertransos kepada Bhirawa, Senin (11/8).
Adapun untuk pendropingan air bersih sampai saat ini masih terus dilakukan pendropingan sesuai permintaan dari masyarakat. Terhitung hingga saat ini kurang lebih sebanyak 25 tangki air bersih ke desa-desa yang dilanda kekeringan. “Nantinya secara bertahap seluruh desa yang wilayahnya kekeringan akan mendapat guyuran air bersih,” tandsanya.
Pendropingan air bersih dilakukan setiap harinya kurang lebih mencapai 1-2  tangki dengan menggunakan 1 armada. Kendaran tangki berkapasitas 5 ribu litir air bersih bekerjasama dengan PDAM. Sementara Ngadimin (39) warga Kampungbaru Desa Ngumpakdalem Kecamatan Dander Bojonegoro, mengaku sedikit lega karena terbantu air bersih dari pemkab setempat.
“Mengantri air bersih untuk keperluan Mandi, masak dan mencuci, Warga disini hnaya mengandalkan sumber yanga ada,” ujarnya.
Dukuh Kampungbaru ini setiap tahunya menjadi langganan kesulitan air saat musim kemarau, dan sumur sumur di desa mereka sudah sulit mengeluarkan air sejak hampir dua minggu. [bas]

Keterangan Foto : Krisis-air-bersih-warga-saat-antri-air-bersih-bantuan-dari-pemkab-Bojonegoro.

Tags: