Tiga Kecamatan di Kab.Nganjuk Siaga Longsor

Musibah tanah longsor yang menimpa sejumlah lokasi di Kecamatan Sawahan dan Loceret yang berada di lereng pegunungan Wilis.(ristika/bhirawa)

Nganjuk, Bhirawa
Beberapa hari terakhir hujan deras mengguyur wilayah Kabupaten Nganjuk, hingga menimbulkan bencana longsor di sejumlah titik. Karena itulah masyarakat dihimbau meningkatkan kewaspadaan terutama di daerah yang berpotensi terjadi tanah longsor terutama pada tiga kecamatan yakni Sawahan, Loceret dan Ngetos.
Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nganjuk mencatat dalam 12 hari terakhir, setidaknya telah terjadi 4 kali longsor di Kecamatan Loceret dan Kecamatan Sawahan. Yang terbaru menimpa pemukiman warga Dusun Sembung Desa Margopatut Kecamatan Sawahan.
Setidaknya dua rumah warga rusak berat, akibat terimpa material longsor. Masing-masing rumah Sunardi (24) dimana kamar tidur dan temboknya roboh dan rumah milik Maksun (55) yang mengalami kerusakan pada kamar mandi. Beruntung, tidak sampai jatuh korban jiwa dalam insiden tersebut.
Menurut informasi, peristiwanya bermula ketika permukaan tebing terkikis sedikit demi sedikit, akibat hujan deras mulai pukul 13.00 siang sampai menjelang malam. Puncaknya pada pukul 19.00 malam, bidang tebing selebar 6 meter dan panjang 7 meter ambles ke bawah dan menimpa rumah Sunardi dan Maksun, yang lokasinya memang paling dekat dengan tebing.
Sebelumnya, longsor juga menerjang pemukiman di kawasan perbukitan Desa Bajulan Kecamatan Loceret Kabupaten Nganjuk, selama dua hari berturut-turut. Selain merusak sejumlah rumah warga, sebanyak 11 jiwa dari empat kepala keluarga (KK) harus dievakuasi dari rumah mereka ke tempat yang lebih aman.
Ir Soekonjono, Kepala BPBD Nganjuk menghimbauan agar masyarakat khususnya yang tinggal di daerah perbukitan untuk meningkatkan kewaspadaan terutama saat hujan turun. Pihaknya juga terus bersiaga guna mengantisipasi longsor susulan. Pasalnya dalam beberapa hari ke depan masih ada potensi hujan lebat di wilayah Nganjuk. “Rata-rata, lokasi rumah korban memang berada di sisi tebing yang longsor,” ujar Soekonjono .
Kendati situasi mulai terlihat normal, dikatakan Soekonjono , tim gabungan mulai dari TAGANA, BPBD, PMI, TNI dan Polisi masih terus bersiaga di lokasi untuk mengantisipasi longsor susulan. Untuk menanggulangi dampak bencana longsor, didirikan dapur umum dan para relawan juga terlihat melakukan pembersihan pasca kejadian. “Kami himbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan di daerah rawan bencana, terutama saat kondisi hujan deras,” pungkas Soekonjono. [ris]

Tags: