Tiga Langkah Tangani Kebakaran Hutan

kebakaran hutanPemprov Jatim,Bhirawa
Pemerintah Provinsi Jawa Timur membuat tiga langkah pendekatan yangharus dilakukan untuk mencegah kebakaran sekaligus mengamankan hutan di wilayah JawaTimur, yaitu pre-emptive, preventif dan represif.
Wakil Gubernur Jatim, H Saifullah Yusuf di DPRD Jatim, Sabtu (31/10) mengatakan, pendekatanpre-emptive yaitu pemberdayaan masyarakat dan imbauan masyarakat terlibat sejak dini,preventif atau pencegahan, dan represif yaitu penegakan hukum.
Menurut dia, pentingnya pre-emptive agar masyarakat menjaga hutan sebagai pemberianAllah untuk dipelihara dan dijaga demi kepentingan bersama.
Selanjutnya preventif atau sifatnya pencegahan sehingga dibutuhkan bergandengan tanganmemperkuat kebersamaan untuk mengambil tindakan bersama sehingga dampaknya tidakmeluas.. Berikutnya represif diperlukan untuk membuktikan bahwa polisi bekerja cepat,kemudian menetapkan tersangka pembakar hutan. “Harus diarahkan ke efek jera dan tidakmengulang perbuatan membakar hutan yang membuat masyarakat sengsara,” ucap Gus Ipul.
Berdasarkan catatannya, kawasan hutan di Jatim seluas 1.361.146 hektare atau sekitar 28,36persen dari luas wilayah provinsi, dan kerusakan hutan mencapai 56 ribu hektare atau 4,1persen dari luas lahan hutan. Hal itu disebabkan karena faktor alam dan tangan manusia yangtidak bertanggung jawab, seperti pencurian kayu, penebangan hutan dan lainnya. “Kebakaranhutan juga disebabkan oleh dua hal, yaitu karena dibakar dan sebab-sebab alamiah,” katanya.
Sedangkan data dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), terdapat ada 60titik api yang perlu diwaspadai dan dicermati, namun data laporan terakhir sudah menuruntinggal 26 titik, antara lain di Banyuwangi, Jember, Lumajang, Malang, Probolinggo, Situbondodan Trenggalek.
Sementara itu, pengamanan hutan disarankan harus dilengkapi teknologi memadai, kendaraankhusus pemadaman untuk hutan, pos-pos pantau dibuat lebih banyak dan lebih tinggi, sertadilengkapi alat komunikasi canggih. “Patroli hutan secara berkala lebih diaktifkan dengandibekali ilmu dan teknoloi cukup, serta dilakukan pemotretan hutan. Ini salah satu bentukmeningkatkan sumber daya manusia bidang penanganan hutan,” katanya. [rac]

Rate this article!
Tags: