Tiga Lembaga Koperasi Raih Penghargaan Jatim

Kadiskop dan UMKM Kab Situbondo Akhmad Sugiarto memberikan tumpeng kepada Asisten I Akhmad Fauzi dalam acara puncak harkop ke 70 Senin (31/7). [sawawi]

Situbondo, Bhirawa
Puncak peringatan Hari Koperasi (Harkop) ke-70 di peringati di halaman Kantor Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Situbondo Senin (31/7).
Selain dirangkai dengan acara halal bihalal, pada acara tersebut pimpinan Diskop dan UMKM Situbondo juga memberikan apresiasi dan penghargaan kepada berbagai insan koperasi berprestasi yang ada di Situbondo.
Diantaranya peraih juara II lomba cerdas cermat koperasi tingkat Bakorwil Malang yang diwakili siswa SMAN I Situbondo, juara harapan II penyuluh koperasi yang dimenangi SMKN I Panji dan juara harapan III dalam ajang ekspo di Grand City Surabaya dalam ajang pameran Harkop ke-70 baru baru ini.
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Situbondo, Akhmad Sugiarto, mengatakan, dalam puncak Harkop ke-70 ini pihaknya hanya membutuhkan koperasi yang berkualitas meski sedikit dengan keterbatasan.
Selain itu, kata Modot-panggilan akrab Akhmad Sugiarto, koperasi diminta untuk meningkatkan SDM yang terampil jujur serta melaksanakan amanah kepada anggota, masyarakat dan para pengurus sendiri. “Ini sesuai dengan keinginan Koperasi itu sendiri, dimana anggotanya harus sejahtera lebih dahulu daripada pengurusnya,” tegas Modot.
Mantan Asisten II Sekda itu mengatakan, koperasi juga diminta untuk meningkatkan permodalan dan diharapkan koperasi-koperasi itu terus berupaya dapat mengakses langsung melalui perbankan sehingga  koperasi itu masuk katagori sehat.
Sebab, kata Modot, jumlah koperasi di Situbondo kini sebanyak 700 dan separuhnya (350 koperasi) tidak aktif serta statusnya tidak jelas. “Nanti yang tidak sehat diusulkan untuk dibubarkan ke Kementerian pusat,” ujar mantan Kabag Hukum Pemkab Situbondo itu.
Darai catatan yang ada, ungkap Modot, pihaknya saat ini sudah mengusulkan 50 koperasi untuk segera ditutup dan Diskop dan UMKM Situbondo hanya tinggal menunggu saja. Dari koperasi itu, urainya, rata rata masuk jenis koperasi simpan pinjam, konsumsi maupun koperasi koperasi lain.
“Yang diusulkan untuk ditutup itu sebanyak 50 koperasi. Koperasi koperasi itu biasanya tidak memiliki alamat yang jelas, tidak pernah  memberikan data, jumlah modal minim dan tidak aktif melakukan kegiatan transaksi apapun,” tegas Modot.
Bagi koperasi yang masih punya utang ke pihak bank dan menerima hibah, sambung Modot, disarankan untuk lebih dahulu menyelesaikan tanggungan tersebut sebelum dibubarkan Kementerian Koperasi RI. Modot juga mencontohkan, sejumlah koperasi di Situbondo yang termasuk sehat, di antaranya Koperasi Raung, Koperasi Primkopol, Koperasi TNI. “Kalau Koperasi Raung Talkandang Situbondo itu levelnya sudah menyandang prestasi tingkat nasional,” pungkas Modot. [awi]

Tags: