Tiga Mahasiswa Unusa Asal Timor Leste Ikuti PTM

Rektor Unusa, Prof Jazidie sambut kedatangan mahasiswa Unusa asal Timor Leste yang mengikuti perkualiahan tatap muka.

Surabaya, Bhirawa
Perkuliahan Tatap Muka (PTM) atau secara offline mulai dilakukan Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa). Beberapa mahasiswa dari luar negeri pun mulai mengikuti perkuliahan. Yakni Adnan Manuel (S1 Keperawatan), Nofa Amalia Soares (S1 Keperawatan), Koiru Nisa R Costa (S1 Keperawatan). Mereka merupakan mahasiswa asal Timor Leste.
Rektor Unusa, Prof Ir Achmad Jazidie MEng, mengapresiasi semangat tiga mahasiswa asal Timor Leste yang studi di Unusa.
Prof Jazadie juga mengucapkan selamat datang dan bergabung di Unusa bagi mahasiswa asing.
“Semoga para kalian cepat beradaptasi dan belajar banyak tentang budaya lokal selama menjalani pendidikan di Surabaya,” ucap Prof Jazidie, Rabu (18/5).
Prof azidie berharap, agar ke depan lebih banyak lagi mahasiswa asing dari Timor Leste yang melanjutkan studi di Unusa. Bahkan, menurutnya, Unusa akan menjaring dan melakukan promosi di Timor Leste untuk menarik langsung minat masyarakat di sana.
“Kami akan promosi di Timor Leste dan berharap banyak masyarakat di sana dapat kuliah di Unusa. Sebab, kita memiliki kultur yang sama,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Yayasan An-Nur, Anwar Dakosta, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada pihak Unusa, karena telah memberikan beasiswa penuh kepada anak didiknya di Timor Leste. Dirinya menitipkan anak – anaknya untuk menimbah ilmu di Unusa.
“Para mahasiswa asal Timor Leste bisa belajar dari sisi akademik, non akademi, serta ilmu agama. Karena mereka masih tahap belajar Agama Islam. Alhamdulillah, Unusa memiliki tiga aspek itu semua,” ungkap pria yang juga sebagai Ketua Rombongan Beasiswa Unusa bagi Timor Leste.
Salah satu mahasiswa Unusa asal Timor Leste, Koiru Nisa R Costa mengungkapkan rasa syukurnya, karena telah diberi kesempatan untuk studi lanjut melalui jalur beasiswa Unusa. Selama dua tahun, dirinya melaksanakan pembelajaran Daring. Sejak pandemi Covid-19.
“Alhamdulillah, kini kami bisa sampai di Surabaya untuk melaksanakan proses pembelajaran melalui offline atau tatap muka,” ungkapnya. [ina.fen]

Tags: