Tiga OPD Pemprov Jatim Zona Merah

Dua orang petugas Satpol PP yang bertugas di BKD Provinsi Jatim disemprot disinfektan setelah ada pegawai di OPD tersebut yang positif dan reaktif Covid-19.

Masifkan Rapidtest dan Tracing Hingga Keluarga Inti ASN
Pemprov Jatim, Bhirawa
Upaya testing dan tracing bagi ASN di lingkungan Pemprov Jatim terus dimasifkan. Hal ini menyusul adanya pegawai di tiga OPD Pemprov Jatim diketahui positif Covid-19. Bahkan satu di antaranya telah meninggal dunia yakni dari Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Jatim.
Dari hasil tracing menggunakan rapid test, 23 ASN di lingkungan Pemprov Jatim dinyatakan reaktif. Sementara yang positif, selain Bakesbangpol Jatim juga terdapat di Satpol PP sebanyak dua orang dan satu orang di BKD. Sebagian dari mereka yang reaktif kini menjalani isolasi di asrama Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Jatim. Berdasar informasi yang dihimpun, 23 ASN tersebut berasal dari Bakesbangpol Jatim sebanyak delapan pegawai, Satpol PP sebanyak 14 orang dan satu dari Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Jatim.
Dikonfirmasi terkait hal tersebut, Kepala Bakesbangpol Jatim Jonathan Judyanto membenarkan, setelah dilakukan rapidtest sebanyak delapan pegawainya dinyatakan reaktif. Selanjutnya, mereka diisolasi di BPSDM dan dilakukan swab. “Sudah dilakukan swab hari ini (kemarin). Kita masih menunggu hasilnya. Semoga negatif semua,” tutur Jonathan dikonfirmasi kemarin, Selasa (16/6).
Seperti diketahui, salah satu pegawai Bakesbangpol Jatim Danang Sumiharta diketahui meninggal terjangkit Covid-19. Dari peristiwa itu, Bakesbang melakukan rapidtest kepada seluruh pegawainya. “Delapan yang reaktif hampir semuanya tidak kontak erat dengan Pak Danang. Justru yang pernah kontak dengan beliau hasil testnya negatif,” tutur Jonathan.
Delapan yang reaktif tersebut berasal dari bagian tata usaha (TU), program dan keuangan. Sementara almarhum Danang Sumiharta sendiri bertugas di Bidang Integrasi Bangsa. “Untuk TU dan bagian program memang ruangannya satu lantai dengan Pak Danang. Tapi untuk bagian keuangan posisinya di lantai dua,” kata dia.
Dari penelusuran itu, Jonathan mengaku telah mendapat instruksi dari Sekdaprov Jatim untuk menerapkan work from home (WFH) pada satu bidang, yakni Bidang Integrasi Bangsa. “Kalau hasil swab yang delapan orang itu positif, kita akan tunggu arahan dari pimpinan lagi apakah akan ditambah bidangnya yang menerapkan WFH atau tidak,” tutur Jonathan.
Sementara itu, Kepala BKD Jatim Nurcholis mengatakan, pihaknya tengah melakukan rapidtest untuk seluruh pegawai BKD. Dari hasil rapidtest tersebut, satu dinyatakan reaktif. “Setelah diketahui reaktif kami minta untuk melakukan isolasi mandiri. Dan satu bidang yang menjadi tempat kerjanya kita terapkan WFH dulu,” tutur Nurcholis.
Sementara itu, ditanya terkait pegawai BKD yang saat ini positif, Nurcholis mengaku belum mengetahui. “Infonya hanya reaktif dan hasil swabnya negatif. Tapi akan kita cek lagi,” tutur Nurcholis singkat. Selain menggelar rapid test masal, BKD Jatim juga melakukan penyemprotan disinfektan di seluruh area kantor bekerjasama dengan BPBD Jatim. “Kami juga melakukan tracing pada keluarga inti yang diketahui reaktif,” tutur Cholis.
Sementara Kepala Satpol PP Jatim Budi Santoso saat dikonfirmasi mengakui, pihaknya tengah gencar melakukan rapid test bagi seluruh pegawainya. Namun, pihaknnya enggan merinci jumlah pegawainya yang terpapar Covid-19. Baik yang positif maupun reaktif. “Rapidtest kita belum selesai. Hasil evaluasinya belum keluar,” tutur Budi.
Menurut informasi, dari hasil rapid test yang dilakukan Satpol PP sebanyak 16 orang reaktif. Setelah dilakukan swab, dua di antaranya positif dan dirawat di RS Lapangan dan satu dirawat di RSUD Bangkalan. Sementara hasil rapid test yang reaktif, sejumlah pejabat eselon III Satpol PP juga reaktif dan melakukan isolasi. Di antaranya ialah Sekretaris Satpol PP, Kabid Linmas dan Kabid SDA.
Sebelumnya, Sekdaprov Jatim Heru Tjahjono menuturkan, sesuai arahan Gubernur Khofifah untuk mengoptimalkan test dan tracing di lingkungan Pemprov Jatim. Untuk seluruh kepala OPD bahkan sudah dilakukan swab secara bertahap. “Dua minggu lagi akan kita lakukan swab kembali,” tutur Sekdaprov Heru.
Lebih lanjut Heru mengatakan, adanya kasus Covid-19 di Bakesbangpol akan menjadi pelajaran bagi Pemprov Jatim. Karena itu, berdasar hasil rapat dengan Gubernur, pihaknya akan melakukan evaluasi denga mendata ASN di Bakesbangpol. Jika ada yang memiliki gejala batuk dan tanda klinis lainnya akan dilakukan test dan tracing. “Ini jadi pelajaran karena ada yang meninggal di Bakesbangpol. Kami akan meliburkan satu bidang selama 14 hari,” pungkas Sekdaprov Heru. [tam]

Rate this article!
Tags: