Tiga Pemburu “Harta Karun Soekarno” Tewas, 1 Kritis

Wakil Bupati Jember A.Mukit Arief (berkopyah) didampingi Kepala BPBD Kab. Jember Widi Prasetyo saat menjenguk Fredi korban selama di RSU dr. Soebandi Jember, Senin(11/12/2017)

Jember, Bhirawa
Tiga dari empat orang pemburu ” harta karun Soekarno” yang tewas terjebak dalam galiannya sendiri di dusun Kemiri Songo Desa Lampeji Kecamatan Mumbulsari, Minggu sore kemarin, dimakamkan oleh pihak keluarganya, Senin (11/12/2017).
Ketiga korban tersebut yakni Taufiq (40) Bari (18) warga Dusun Manggar Desa Subo Kec. Pakusari dan Wardi (57) Deaa Jatian Kec Pakusari. Sementara, Fredi (27) warga Dusunanggar Desa Subo Kec. Pakusari kini dirawat secara insentif di RSUD dr. Soebandi Jember.
” Ketiga korban meninggal sudah dimakamkan oleh pihak keluarganya. Sedang Fredi masih dalam perawatan insentif di RSU dr. Subandi,” ujar Kepala BPBD Jember Widi Prasetyo, Senin (11/12/2017).
Sementar, informasi yang berhasil dihimpun dilapangan menyebutkan, keempat korban tersebut diduga kuat kehabisan oksigen saat sedang mengali lubang.”Kemungkinan kedalamannya sekitar 15 meter. Selama proses penggalian, mereka juga menyedot air dalam lubang dengan mesin penyedot. Diduga kuat, selain kehahisan oksigen, mereka tewas akibat ada gas beracun dilubang tersebut,” ujar Kapolses Mumbulsari AKP Hery Supao kepada sejumlah media kemarin.
Dari lokasi kejadian, polisi mengamankan sejumlah barang bukti. Diantaranya, mesin penyedot air, alat tambang dan sesajen untuk ritual.” Kami masih terus mendalami kasus ini dengan meminta keterangan saksi-saksi,” tandasnya.
Selain itu, polisi juga mengamankan dua orang yang diduga terlibat dalam penggalian dipetak 42 milik Perhutanj Jember. Keduanya diduga sebagai penyandang dana penggalian harta karun yang diyakini milik Presiden RI pertama. Yakni Tomo Ririn warga Jember dan Iwan Alias Aji warga Banyuwangi.
“Dalam pengakuannya, Iwan sebagai penyandang dana dan Tomo Ririn yang merekrut para pekerjanya,” ujar Heri kemarin.(efi)

Tags: