Tiga Penyandang Disabilitas Jadi Relawan KPU Tulungagung

Ketua KPU Tulungagung, Suprihno MPd, saat menyampaikan materi dalam pembekalan tenaga relasi, Selasa (22/1).

Tulungagung, Bhirawa
Tiga orang penyandang disabilitas di Tulungagung menjadi relawan demokrasi (relasi) yang dibentuk KPU setempat dalam upaya menyukseskan Pemilu 2019. Ketiganya dinyatakan lolos seleksi saat KPU Tulungagung melakukan tes tulis relasi baru-baru ini.
“Ada tiga orang penyandang disabilitas yang kami rekrut untuk tenaga relasi. Mereka terdiri dari dua laki-laki dan satu perempuan,” ujar anggota KPU Tulungagung, Mustofa SE MM di sela acara pembekalan relasi di Hotel Istana Kota Tulungagung, Selasa (22/1).
Nantinya, menurut komisioner KPU Tulungagung yang membidangi divisi sumber daya manusia dan partisipasi masyarakat ini, para penyandang disabiltas yang telah direkrut menjadi tenaga relasi tersebut akan ditempatkan di basis disabilitas. “Mereka akan menyampaikan sosialisasi terkait Pemilu 2019 di kalangan difabel bersama dua orang lainnya yang bukan difabel,” tuturnya.
Seperti diketahui, KPU Tulungagung beberapa waktu lalu telah melakukan seleksi tulis calon tenaga relasi. Dari 132 peserta, 55 di antaranya lolos seleksi untuk menjalankan tugas di 11 basis masyakarat.
“Jadi di setiap basis ada lima tenaga relasi. Begitu pun dengan basis disabilitas ditangani oleh lima tenaga rekasi yang tiga di antaranya merupakan tenaga difabel,” papar Mustofa.
Ada pun 11 basis masyarakat yang bakal mendapat kunjungan dan sosialisasi Pemilu 2019 dari tenaga relasi masing-masing adalah basis keluarga, pemula, muda, perempuan, penyandang disabilitas, berkebutuhan khusus, kaum marjinal, komunitas, keagamaan, komunitas demokrasi dan warganet.
Diakui Mustofa, sebagian tenaga rekasi yang direkrut KPU Tulungagung sudah berpengalaman dalam penyelenggaraan pemilu. Seperti ada yang mantan anggota panitia pemilihan kecamatan (PPK), panitia pemungutan suara (PPS) dan kelompok panitia pemungutan suara (KPPS). “Selain juga ada yang berasal dari aktifis mahasiswa dan LSM. Semuanya nanti akan ditempatkan sesuai dengan bidangnya masing-masing,” paparnya lagi.
Sesuai rencana, lanjut pria berkacamata ini, begitu usai acara pembekalan para relawan demokrasi akan langsung bertugas di masing-masing basis masyakarat. “Untuk yang di tempatkan di basis pemula bisa saja untuk sementara ikut komisioner KPU yang telah memprogramkan acara goes to campus dan goes to school di kampus-kampus dan di sekolah-sekolah menengah atas,” tuturnya.
Menjawab pertanyaan, Mustofa memastikan para relawan demokrasi akan mendapat honorarium sebesar Rp 750 ribu perbulan selama tiga bulan. Yakni mulai bulan Februari 2019 sampai April 2019. “Karena perekrutannya melewati tanggal 15 Januari maka untuk honorarium bulanannya dimulai bulan Februari sampai April 2019,” terangnya. (wed)

Tags: