Tiga Pilar di Gresik Deklarasi Anti Radikalisme dan Terorisme

Unsur tiga pilar di Gresik, Pemkab, Polres dan Kodim lakukan deklarasi anti radikalisme dan terorisme. [kerin ikanto/bhirawa]

Gresik, Bhirawa
Pasca peristiwa ledakan bom di Surabaya yang merengut puluhan korban meninggal, tiga pilar di Gresik melakukan deklarasi anti terorisme dan radikalisme. Tiga pilar itu yaitu Pemkab Gresik, Polres dan Kodim O817, serta Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB).
Deklarasi yang dibacakan Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkab Gresik, Djoko Sulistio Hadi, itu ketiga pilar sepakat bekerjasama, bersinergi memberantas paham-paham radikalisme dan terorisme. Selain itu, ke tiga pilar itu juga mendukung pemerintah dalam upaya pemberantasan terorisme serta bersama mengajak masyarakat untuk tidak terpengaruh segala bentuk provokasi, agitasi dan propaganda oleh kelompok berpaham radikalisme dan terorisme. Baik itu langsung maupun tidak langsung, terutama melalui media sosial.
Deklarasi itu dibacakan usai rapat Koordinasi Forkopimda, Muspika serta seluruh Lurah/Kepala Desa se Kab Gresik berlangsung di Ruang Mandala Bakti Praja Kantor Bupati Gresik, Selasa (15/5).Bupati Gresik, Sambari Halim Radianto didampingi Ketua DPRD Gresik Abdul Hamid, Kapolres Gresik AKBP Wahyo Sri Bintoro, Dandim 0817 Letkol Widodo Pujianto, Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Gresik dan perwakilan dari Pengadilan Negeri (PN) Gresik, serta Sekda Gresik meminta agar semua unsur yang hadir untuk selalu bersinergi dan bekerjasama.
Terlebih kepada para Camat, Lurah dan Kepala Desa, Bupati minta agar sepulang dari rapat koordinasi segera menyampaikan kepada semua masyarakatnya, yaitu kepada RW dan RT bahkan dan yakinkan sampai kepada para kepala keluarganya. Bupati berharap agar informasi ini juga disampaikan kepada Kades dan Lurah yang berhalangan hadir saat ini. ”Apabila ada gejala apapun yang mencurigakan dan tidak sesuai dengan kaidah umum, segera laporkan kepada aparat terdekat. Di desa selain Kepala Desa dan perangkatnya juga ada Babinsa dan Babinkamtibmas, silahkan anda melapor,” tandas Bupati didampingi Kabag Humas dan Protokol, Suyono.
Bupati juga mengingatkan kepada para orang tua untuk memperhatikan anak-anaknya lebih seksama terutama kegiatan anak dalam media sosial dan pergaulan. Jangan sampai anak-anak ikutan mengunggah hal-hal yang dapat meresahkan masyarakat.
Pada kesempatan itu, Kapolres Gresik dan Dandim 0817 Gresik berharap agar masyarakat tidak takut secara berlebihan. Tapi menurut mereka lebih mengedepankan kewaspadaan. ”Lebih sering mengobrol dan bersilaturahmi dengan tetangga agar lebih tahu satu persatu para tetangga disekitarnya. Untuk para Ketua RT dan RW agar mendata tamu serta mewajibkan lapor satu kali 24 jam. Meminta data identitas bagi warga, baik warga kost, kontrak maupun tamu warga,” kata keduanya.
Sugito Susanto, Perwakilan Agama Budha anggota FKUB Gresik menyatakan siap membantu Bupati untuk menciptakan suasana damai di Gresik. Bahkan dia menyampaikan agar terorisme jangan dikaitkan dengan Agama Islam. ”Yang saya tahu dan rasakan Agama Islam tidak seperti itu,” tegasnya.
Hal ini juga dikuatkan oleh pernyataan anggota FKUB yang lain, In’am. Mantan Ketua Muhammadiyah Gresik ini membacakan salah satu ayat yang artinya, barang siapa membunuh satu orang yang tidak bersalah, itu sama halnya membunuh orang sejagat. ”Islam tidak pernah mengajarkan terorisme,” tandasnya. [eri]

Tags: