Tiga Pilar Jatim Siap Amankan Pemilukada

Gubernur-Jatim-Dr-H-Soekarwo-beserta-Kapolda-Jatim-dan-Pangdam-V-Brawijaya-meresmikan-acara-sarahsehan-Forpimda-dengan-elemn-masyarakat-Selasa-214.-[abednego/bhirawa].

Gubernur-Jatim-Dr-H-Soekarwo-beserta-Kapolda-Jatim-dan-Pangdam-V-Brawijaya-meresmikan-acara-sarahsehan-Forpimda-dengan-elemn-masyarakat-Selasa-214.-[abednego/bhirawa].

Polda Jatim, Bhirawa
Masuknya kelompok radikal Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) di Jatim, mendapat perhatian khusus dari Forpimda Jatim. Dengan menggandeng Polda Jatim dan Kodam V/Brawijaya, Tiga Pilar ini akan menangkal penyebaran kelompok ISIS di Jatim.
Bertempat di Airlangga Convention Centre, Selasa (21/4), acara yang bertemakan ‘Sarasehan Forpimda Dengan Seluruh Elemen Masyarakat Jawa Timur’ dihadiri sebanyak 2.500 orang. Dalam acara tersebut turut hadir juga  Gubernur Jatim Soekarwo ,  Pangdam V Brawijaya ,selain jajaran Pejabat Utama Polda Jatim, Kapolres, Kapolsek, Kodam V/Brawijaya, Dandim, Danramil,  Camat, Tokoh Agama, dan Ketua MUI Jatim.
Pada sambutan pertama, Kapolda Jatim Irjen Pol Anas Yusuf mengatakan, terorisme merupakan ancaman utama bagi perpecahan bangsa dan negara. Dampak jelasnya yakni terpecahnya masyarakat Timur Tengah seperti di Yaman dan Mesir, sehingga muncul bermacam kelompok radikal.
Oleh karenanya, perang radikalisme ISIS harus dicegah, terutama masuknya kelompok-kelompok radikal di Indonesia.
Mengingat posisi Indonesia yang sangat strategis, lanjut Kapolda, beberapa ancaman terorisme besar kemungkinkinan terjadi dan mengganggu stabilitas negara. Beberapa potret ancaman kelompok radikal terlihat di Jawa Timur. Sebagian besar pendukung kelompok radikal ISIS diduga berasal di wilayaj Malang dan Lamongan. Inilah yang menempatkan Indonesia sebagai negara terancam terorisme terbesar menurut PBB.
“Dengan adanya Tiga Pilar seperti Gubernur Jatim, Pangdam V/Brawijaya, dan Kapolda Jatim. Ancaman bahaya kelompok ISIS dapat dicegah dan diantisipasi sejak dini, sehingga mewujudkan Jawa Timur bebas dari segala aksi terorisme,” tegas Kapolda Jatim Irjen Pol Anas Yusuf dalam sambutannya, Selasa (21/4).
Anas menjelaskan, tahun 2015 yang diwarnai dengan dinamika Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) dan Pemilukada serentak, menjadi celah terjadinya potensi kerusuhan. Menghadapi peotensi ini, aparat penegak hukum dan seluruh elemen masyarakat harus siap siaga terhadap hal-hal yang betpotensi mengganggu stabilitas nasional. Faktor keamanan inilah yang akan menentukan wajah Jatim kedepannya.
“Kuncinya adalah sinergitas antara TNI Polri dan Forpimda. Saya yakin berbagai ancaman kantibmas dapat dicegah dengan upaya penegakan hukum. Kinerja Tiga Pilar harus dimanfaatkan, sebab hal ini mendapat dukungan dari Gubernur Jatim,” ungkap Kapolda Jatim.
Sementara itu, Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Eko Wiratmoko menambahkan, sinergitas Tiga Pilar harus dikedepankan dalam menghadapi segala ancaman terorisme. Permasalahan di Jatim seperti paham radikal, haruslah dicegah dengan melakukan pengamanan.
Adapaun kebijakan Kodam dalam mencegah ISIS, diantaranya meningkatkan kewaspadaan terhadap kelompok yang menuju ke radikalisme dan melakukan deteksi dini terhadap perkembangan situasi di Jawa Timur.
“Kedepankan Tiga Pilar dalam pencegahan masuknya kelompok radikal di Jatim. Pembangunan karakter bangsa dapat dilakukan melalui pembinaan disiplin kepada seluruh elemen masyarakat,” tambahnya.
Mengenai netralitas TNI dalam Pemilukada, mantan Komandan Pusat Intelijen AD (Danpusintelad) ini menegaskan, TNI harus netral dan tidak memihak salah satu calon. Tugas pokok TNI pada Pemilukada adalah mengamankan penyelenggaraan Pemilukada sampai tuntas.
“Kita tunjukan netralitas TNI dalam kegiatan politik, terutama pada Pemilukada 2015,” tegasnya.
Sementata Gubernur Jawa Timur Dr H Soekarwo mengaku, situasi aman dan tertib masyarakat Jatim dapat dilakukan dengan sinergitas Tiga Pilar beserta seluruh elemn masyarakat. Langkah antisipasi penyebaran kelompok radikal ISIS dapat dimulai dari lingkungan sekitar. Peran serta Babinsa dan Babinkamtibmas dapat dioptimalkan dalam setiap lingkungan masyatakat. Tentunya, kerjasama itu tidak bisa berjalan sempurna tanpa adanya kerjasama dengan TNI Polri.
“Kita optimalkan Tiga Pilar dalam menjaga situasi Jawa Timur menjadi aman dan tertib,” tandas Gubernur Jatim.
Sebagaimana diberitakan, dalam acara sarasehan Forpimda yang dihadiri Gubernur Jatim, Kapolda Jatim, dan Pangdam V/Brawijaya. Turut hadir juga beberapa narasumber hebat diantaranya Prof Dr Quraish Shihab, Prof Dr Din Samsudin, dan Irjen Pol (Purn) Ansyad Mbai. [bed]

Tags: