Tiga Pilar Tegalsari Ikrar Kamtibmas di SMP Praja Mukti

Tiga pilar Kecamatan Tegalsari melakukan ikrar Kamtimbmas di SMP Praja Mukti, Senin (20/11). [abednego/bhirawa]

Surabaya, Bhirawa
Guna menekan angka kriminalitas dan memantau kondusifitas di lingkungan pendidikan, tiga pilar Kamtibmas (Keamanan dan Ketertiban Masyarakat) dari Polsek, Camat dan Komando Rayon Militer (Koramil) di Kecamatan Tegalsari Surabaya mendatangi sekolah-sekolah di wilayah setempat, Senin (20/11).
“Ini merupakan ajang kampanye dan sosialisasi kepada pelajar untuk turut serta menjaga keamanan dan menekan angka kriminalitas di lingkungan sekolahnya,” kata Kapolsek Tegalsari Kompol David Triyo Prasojo di sela kegiatan yang berlangsung di SMP Praja Mukti Jl Kupang Segunting Surabaya.
Di hadapan para pelajar, David bersama Camat Tegalsari Janu Mardianto dan Dandim setempat, Mayor Mahfud R mengampanyekan tiga hal, yakni anti kekerasan seksual kepada anak, anti bullying antar sesama warga sekolah, dan pelopor generasi internet sehat. Pihaknya mengimbau agar pelajar harus berani menolak kekerasan seksual.
“Kami mengimbau kalau melihat atau mengalami langsung tindak kekerasan seksual, agar segera lapor ke orangtua, guru atau petugas keamanan,” pintanya.
David menambahkan, pelajar juga harus menghindari bullying karena dampaknya buruk, di antaranya dapat menyebabkan anak menjadi tertutup dan rendah diri. Selain itu, lanjut David, yang tak kalah penting adalah pelajar harus bisa menyaring informasi yang sehat dan diperlukan untuk keperluan belajar.
“Kemajuan teknologi informasi saat ini sangat cepat dan tak bisa ditolak. Gunakan akses internet secara bijak dan hindari informasi negatif,” tuturnya.
Mantan Kapolsek Tambaksari Surabaya itu meyakini melalui kampanye dan sosialisasi yang melibatkan aparat tiga pilar di wilayah setempat dengan turun langsung memberi pemahaman kepada pelajar di sekolah-sekolah dapat menekan angka kriminalitas. Terlebih tiga hal yang dikampanyekan tersebut dituangkan melalui kesepakatan dalam bentuk ikrar yang ditandatangani bersama antara pelajar, Polsek, Koramil dan Kecamatan Tegalsari Surabaya.
“Ikrar ini kami buat untuk menjaga keamanan dan menekan angka kriminalitas yang terjadi terhadap anak-anak sekolah atau pelajar,” ungkap David.
Sementara Ketua OSIS SMP Praja Mukti Surabaya Arya Wahyu Putra mengaku kekerasan seksual dan bullying masih sering terjadi di lingkungan sekolah. Dengan adanya ikrar ini, siswa kela VIII ini mengaku sepakat dan berani menghindari serta melawan kekerasan seksual kepada anak.
“Terutama bullying yang masih sering terjadi. Kita semua harus menghindari karena tindakan itu menyakiti, merendahkan martabat dan kehormatan diri sendiri serta orang lain,” ucap Arya. [bed]

Tags: